Beredarnya postingan di jejaring sosial Facebook wajah Almarhum Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik yang dinilai tak wajar karena terdapat bercak merah di media sosial direspons pihak keluarga.
Pihak keluarga pun sudah membaca opini atau pendapat Ketua Umum Muballigh se-Indonesia, Ali Mochtar Ngabalin di jejaring sosial Facebook belum lama ini mengenai kematian Husni Kamil Manik.
Kakak kandung Almarhum Husni, Muhammad Arfanuddin Manik membenarkan bahwa memang wajah Almarhum Husni Kamil Manik sempat terdapat bercak merah, sebagaimana yang beredar di media sosial (Medsos) dan diperbincangkan banyak netizen.
“Ketika dia meninggal, ada kelihatan seperti itu, tapi setelah dimandikan, itu bersih, klir,” ujar Muhammad Arfanuddin Manik saat dihubungi, Sabtu (9/7).
Ia mengakui demikian karena ikut memandikan jenazah Almarhum Husni Kamil Manik. ”Kita lihat di Medsos, ya kita senyum-senyum aja. Di Negara kita Indonesia raya yang merdeka ini, yang baik pun itu bisa saja besok jadi rusak,” katanya.
Bahkan ia mengkritik opini atau pendapat Ali Mochtar Ngabalin di jejaring sosial Facebook belum lama ini mengenai kematian Husni Kamil Manik.
“Yang ngomong itu, katanya alim mengerti agama, tapi dalam konteks ini dia tidak memakai itu gitu lho, yang bilang itu kan Ali Mochtar Ngabalin, harusnya sebagai umat muslim ya sudah selesai ya sudah, ngapain dikomentari yang tidak-tidak,” cetus dia.
Arfanuddin juga mempertanyakan netizen atau siapapun termasuk Ali Mochtar Ngabalin yang berspekulasi mengenai kematian Almarhum Husni Kamil Manik.
“Kalau kita beranggapan seperti ini, dia membuat opini seperti itu tujuannya apa? Yang diuntungkan itu kan satu kelompok, apakah dia tidak suka dengan almarhum atau dia dibayar oleh kelompok tertentu untuk membuat opini itu,” pungkasnya.
Diketahui, jenazah Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik disarankan diotopsi oleh tim dokter ahli forensik yang independen. Saran itu disampaikan Ketua Umum Muballigh se-Indonesia, Ali Mochtar Ngabalin, dalam tulisannya yang diunggah di jejaring sosial Facebook belum lama ini.
Sebab, Ngabalin yang juga politikus Partai Golkar ini curiga Husni Kamil Manik meninggal dunia bukan karena sakit, melainkan diracun. Kecurigaan itu muncul setelah menyaksikan wajah Almarhum Husni saat melayat ke rumah duka, Kamis 7 Juli 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar