-

 photo suryaqq728x90_zps62axxndh.gif  photo judi13-728x90_zpsa5peghff.gif
 photo Firaun-Poker-728x90_zpsmmky9jss.gif
 photo im2bet-928x90_zpsw6rsjjqf.gif  photo klikbet_zpsf2qh2m6h.gif

Olahraga

Senin, 04 Juli 2016

Kesehatan : Rokok Elektrik Lebih Bahaya dari Alkohol?

Perdebatan mengenai rokok elektrik secara ilmiah masih kompleks. Di satu sisi orang melihat rokok elektrik ini sebagai alasan untuk menghentikan kebiasaan merokok. Namun banyaknya bukti justru mempertanyaan alasan tersebut.
Sebab, penelitian menunjukkan perangkat tersebut sebagai gerbang bagi bukan perokok untuk mencicipinya. Penelitian baru muncul untuk mengkonsolidasikan teori tersebut, dan menambahkan rokok elektrik juga dapat menggoda anak muda untuk minum alkohol, dan berhubungan dengan zat psikoaktif.
Temuan ini terlihat dari mahasiswa yang menggunakan rokok elektrik, dengan tingginya tingkat konsumsi alkohol, dilansirDailymail, Senin (4/7/2016). Selanjutnya, para peneliti di Texas Tech University juga memperingatkan rokok elektrik mengoda orang untuk menggunakan obat psikoaktif.
Mereka menganalisis sampel dari 599 mahasiswa yang terdaftar dalam mata kuliah Psikologi Umum di sebuah universitas negeri, yang masing-masing mengisi kuesioner. Temuan mengungkapkan 29 persen dari siswa pemakai rokok elektrik selama 30 hari terakhir.
Para peneliti mengatakan asosiasi yang ditemukan antara penggunaan rokok elektrik dan minum berat. "Meskipun undang-undang bebas asap rokok telah menyebabkan beberapa manfaat kesehatan masyarakat, meningkatkan popularitas, dan kehadiran rokok elektrik memungkinkan mahasiswa untuk menghindarinya, tapi mereka lebih memilih alkohol. Beberapa bukti menunjukkan bahwa penggunaan nikotin meningkatkan efek memperkuat penggunaan alkohol, terutama di kalangan pria."


Hidup Sederhana, Ayam Pelung Jadi Hiburan Hendrik Ceper

Tak perlu harta yang banyak untuk bisa merasakan hidup bahagia. Seperti kehidupan yang dijalani mendiang Hendrik Ceper.
Walau sosoknya dikenal sebagai selebritas, kehidupan Hendrik Ceper jauh dari kesan glamor. Bersama sang istri, Nur Zalillah, sudah beberapa bulan belakangan ini Hendrik telah menetap di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Hendrik Ceper rela meninggalkan Jakarta dan hidup selayaknya masyarakat biasa. Namun, kehidupan Hendrik Ceper dan Nur Zalilah boleh dikatakan penuh keprihatinan untuk ukuran seorang selebritas.
Selain istri dan anak, seekor ayam pelung peliharaannya menjadi sumber kebahagiaan Hendrik Ceper hidup di rumah sederhananya. Saking cintanya, Hendrik tidak mau menjualnya bahkan di saat kondisi keuangannya tengah menurun.
Meski begitu, tidak pernah ada kata mengeluh dari mulut Hendrik Ceper. Walau sudah jarang tampil di layar kaca, bintang sitkom Tawa Sutra ini tidak menyerah terus mencari rezeki.
Diketahui dari sahabatnya, Ustaz Zacky Mirza, belakangan ini Hendrik Ceper harus bekerja menjadi buruh pabrik. Sayangnya, baru tiga bulan bekerja, Hendrik Ceper harus kembali kepada sang Pencipta.
"Kalau enggak salah dia kerja di pabrik," Zacky Mirza menerangkan
Komedian bertubuh pendek itu mengembuskan napas terakhir di usia 37 tahun pada Minggu (3/7/2016) dinihari. Pemain FTV ini menghadap sang Khalik setelah koma selama 10 hari. Hendrik Ceper mengidap gangguan jantung dan ginjal.

 

Seks : Ini yang Terjadi Kalau Berhenti Berhubungan Seksual

Hubungan Seks merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan sepasang suami istri. Siapapun yang pernah melakukannya akan ketagihan hingga hilang rasa itu.
Namun, beberapa kali Anda tidak melakukannya mungkin dengan alasan medis, atau hanya keinginannya sendiri. Jika itu terjadi, hati-hati Anda akan kekeringan seks.
Dengan kondisi tersebut, Dr Mark Lawton, dari British Association for Sexual Health and HIV akan membantu memberitahu apa yang terjadi jika kurangnya hubungan seksual dengan pasangan, dilansir lamanMetro, Minggu (3/7/2016).

1. Vagina tidak kembali ketat
Jika Anda tidak melakukan hubungan seks dalam jangka waktu yang cukup lama, tetap tak akan mengembalikan keperawanan Anda. Selaput dara Anda pun tidak akan tumbuh lagi.
Otot tegang saat kembali melakukan hubungan seksual, kata Dr Mark Lawton. "Sangat penting Anda rileks ketika kembali berhubungan seks. Jika tidak, otot-otot bisa tegang yang membuat seks menyakitkan."
Pada dasarnya, bersantai, banyak foreplay, dan pelumas akan menjadikan Anda tak ingin cepat berhenti.

2. Tertekan dan cemas
Seks bukan hanya sesuatu yang membuat Anda merasa baik saat itu saja, tapi juga sepanjang hari. Ini diketahui bahwa pelepasan endorfin selama dan setelah bercinta meningkatkan mood Anda, dan mengurangi stres.
Jadi, ketika berhenti, Anda tidak akan mendapatkan keuntungan itu. "Tentu saja hubungan seks melepaskan hormon endorfin dan hormon bahagia yang memberikan rasa kesejahteraan yang mungkin tidak didapatkan dari yang lain," ujar Dr Lawton.
Dari sudut pandang psikologis, seseorang mungkin merasa bertanggung jawab untuk melakukan seks, "Jika tidak, dapat menyebabkan suasana hati yang tak menyenangkan."
Beberapa studi kecil menemukan bahwa orang yang memiliki hubungan biasa memiliki respon stres lebih baik daripada mereka yang hanya melakukan masturbasi atau hubungan seks tanpa penetrasi.

3. Menurunnya risiko IMS dan UTI
Risiko penyakit menular seksual akan menurun drastis jika Anda berhenti berhubungan seks.

4. Menurunnya libido
Beberapa kabar baik bagi mereka yang dihantui rasa frustasi seksual. Bagi seorang pria, akan memiliki kadar testosteron lebih rendah dalam tubuh jika hanya memiliki sedikit seks.
"Berhubungan seksual meningkatkan kadar testosteron dalam tubuh, yang meningkatkan libido, dan menyebabkan hasrat seksual lebih," lanjut Dr Lawton.

5. Disfungsi ereksi
Ditambahkan Dr Lawton, menurunnya testosteron dalam tubuh menyebabkan disfungsi ereksi. Bahkan ada studi di dalamnya, dengan satu temuan ini bahwa laki-laki yang berhubungan seksualnya kurang dari dua kali dalam seminggu mungkin memiliki masalah dengan ereksi.

Jalur Pantura Brebes Masih Macet Total

Kemacetan di jalur Pantura, Brebes, Jawa Tengah, belum juga terurai hingga saat ini. Para pemudik harus ekstra sabar karena kendaraan baru bergerak rata-rata setiap 10-15 menit. 

"Sekarang masih macet. Dari pukul 18.30 WIB saya lihat macetnya minta ampun," kata warga Brebes, Ikrom Alfarissy memberikan informasi melalui pasangmata.com, Senin (4/7/2016).

Banyak pemudik yang memilih beristirahat di warugn-warung yang berada di pinggir jalan. Mereka kebanyakan mengeluh kesulitan mengisi bahan bakar minyak (BBM). 

"Banyak SPBU yang ditutup karena banyak yang antre dan juga kehabisan BBM," sebutnya.

Karena kondisi bensin 'kritis', sejumlah pemudik dari pengamatan Ikrom memilih membeli bensin eceran. Tentunya harga bensin eceran lebih mahal dibandingkan SPBU. 

"Yang eceran dijual satu liternya Rp 10 ribu. Banyak tukang parkir menawarkan ke mobil-mobil pemudik," sebutnya. 

Kemacetan di Brebes memang sangat parah. Seorang pemudik kepada Ikrom mengaku menghabiskan waktu hingga 15 jam dari pintu keluar Tol Pejagan hingga Brebes Kota. 

"Normalnya 20-30 menit," sebut Ikrom.

Olahraga : Hadapi Prancis, Islandia Berbekal Semangat Viking

Islandia merupakan tim yang membuat kejutan di Piala Eropa 2016. Mereka berhasil melangkah ke babak delapan besar setelah menyingkirkan salah satu kandidat juara, Inggris dengan skor 2-1.

Kapten Islandia, Aaron Gunnarsson optimistis negaranya bisa membuat kejutan lagi dan menyingkirkan Prancis di Stade de France, Saint-Denis, Senin (4/7/2016) dinihari WIB pada babak delapan besar Piala Eropa 2016.
Gunnarsson mengatakan bahwa para pemain Islandia berbekal semangat nenek moyangnya yang merupakan bangsa Viking. "Kami tidak peduli siapa lawannya. Anda tahu kalau kami bakal bertanding dan memberikan segalanya di pertandingan nanti," kata Gunnarsson, dikutip dariExpress.

"Ini adalah cara orang Islandia bekerja. Kami bangga menjadi Viking, kami itu pejuang dan bakal pergi untuk meraih kemenangan. Kami tidak takut dengan lawan-lawan kami," ucap gelandang Cardiff City tersebut.

Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa Islandia bakal mengikuti jejak Wales yang sudah melangkah hingga babak semifinal. Wales menyingkirkan Belgia dengan skor 3-1.

"Saat undian grup, Wales dan Islandia berada di pot keempat. Tapi kami sudah melakukan yang terbaik hingga saat ini," ujar Gunnarsson.

"Kami menyadari bahwa pertandingan melawan Prancis bakal sulit. Tapi, tidak ada sesuatu yang harus kami takuti atau hindari untuk menyusul Wales," katanya 

Kesehatan : 4 Langkah Mudah Putihkan Gigi secara Alami

Selalu ada cara untuk menjaga gigi tetap putih dan sehat. Namun untuk memperolehnya Anda wajib menjalani hal berikut dengan rutin.
Memiliki gigi putih bukan hanya akan meningkatkan penampilan, tapi juga untuk menjaga kesehatan mulut. Berikut kebiasaan yang dapat dilakukan untuk memutihkan gigi, seperti dikutip laman Web MD, Rabu (15/06/2016).

1. Hindari konsumsi kopi, teh, dan minuman beralkohol yang akan menodai gigi putih Anda. Jika ingin mengonsumsi jenis minuman tersebut gunakan sedotan agar cairan tidak langsung mengenai gigi bagian depan Anda.

2. Sikat atau segera berkumur usai mengonsumsi minuman atau makanan yang mampu menyebabkan noda di gigi.

3. Jaga kebersihan mulut sebaik mungkin dengan sikat gigi setidaknya dua kali sehari. Lakukan floss setidaknya sekali sehari untuk menghilangkan plak dan bilas dengan obat kumur antiseptik setidaknya sekali sehari untuk membunuh bakteri penyebab plak.

4. Gunakan pasta gigi pemutih (seminggu sekali atau dua kali seminggu saja) untuk menghilangkan noda di permukaan gigi yang dapat menguningkan gigi. Dan gunakan pasta gigi biasa di hari biasa.

Hiburan : Jenazah Hendrik Ceper Dimakamkan di Tasikmalaya

Usai diumumkan meninggal dunia pada Minggu (3/7/2016) dini hari, keluarga langsung mempersiapkan proses pemakaman komedian dan aktor Hendrik Ceper. Rencananya, jenazah pria kelahiran 1979 ini akan dimakamkan di Tasikmalaya, hari ini juga. "Iya (dimakamkan di Tasikmalaya)," ucap Nur Zalillah, istri Hendrik Ceper, melalui sambungan telepon, Minggu (3/7/2016).
Setelah vakum dari sinetron dan panggung komedi di televisi, Hendrik Ceper diketahui memilih untuk bermukim di Tasikmalaya bersama istrinya, Nur Zalillah dan anak semata wayangnya, Katrina Putri Ramadani. Ia juga dikabarkan bekerja di salah satu pabrik di kampung halaman sang istri di Tasikmalaya. Jika ada callingan syuting atau tampil di televisi, Hendrik Ceper baru ke Jakarta.
Jenazah Hendrik Ceper rencananya akan dimakamkan di tempat pemakaman umum Astana, Kampung Bageur, Desa Sukarapih, Kecamatan Sukarame, Tasikmalaya. Hingga kini, pihak keluarga masih mempersiapkan proses pemakaman jenazah pria 37 tahun itu. "Tapi masih nunggu keluarga Bang Hendrik," Nur Zalillah mengungkapkan.
Seperti diketahui, Hendrik Ceper menjalani perawatan di RS Singaparna Medika Citra Utama, sejak 22 Juni 2016 lalu. Kondisinya yang tak stabil membuat Hendrik Cepermengalami koma selama 10 hari hingga mengembuskan nafas terakhir. Bapak satu anak ini diketahui mengalami masalah pada jantung dan ginjalnya. (Gie)

Cerpen : Mengejar Mimpi Yang Tertinggal

Apa katamu!”
Dengan nada geram aku membentak. Dadaku bergelora menahan luapan emosi dan napasku memburu seperti kijang di padang rumput. Kepalan tanganku mengepal keras, seakan meremas hancur batu karang yang ada di lautan. Mataku menyalak serupa serigala di malam hari. Beruntung aku masih bisa menahan amarah yang melumat habis setiap darahku, mendidih bagai air yang dimasak dalam koali. Aku coba menenangkan diri.
“Sekali lagi aku tanya. Apa katamu tadi!”
“Renata, sudah SMU. Dia perlu biaya untuk bersekolah!”
Belinda menjawab tegas, sambil menatap wajahku dan saling bertatapan. Dari balik wajahnya ada sebersit ungkapan yang tak pernah dia ucapkan, ada sesuatu yang dia simpan selama bertahun-tahun.
Belinda adalah mantan istriku dan telah resmi bercerai lewat gugatanku di Pengadilan Negeri pada tiga tahun silam. Pernikahan kami kandas di tengah jalan sewaktu Renata, putri semata wayang masih duduk di bangku SD kelas enam. Mahligai rumah tangga kami pada awalnya sangat bahagia dan bisa dibilang pasangan yang sukses jika dibandingkan dengan sesama teman yang seangkatan ataupaun warga yang ada di seputaran lingkungan kami, karena bisa membangun berbagai usaha walaupun masih dalam kategori usaha kecil-kecilan.
Urusan rumah tangga sebetulnya adalah urusan yang sangat prinsip; untuk bisa tumbuh dan berkembang secara mandiri dan dewasa, namun siapa bilang tidak ada permasalahan. Setiap rumah tangga sudah pasti akan menemui segala masalah. Jika kita menerima dengan lapang dada, saling menghormati dan saling memaafkan, semuanya akan terkendali.
Namun bahtera rumah tangga kami kandas di seperempat perjalanan oleh karena campur tangan dari orangtua Belinda. Mereka tidak mau melihat aku dan Belinda bertengkar sedikit saja, Belinda akan dibela mati-matian oleh bapak dan ibunya. Sungguh suatu tindakan yang membuat aku tersinggung, sebab Belinda telah menjadi istriku maka otomatis segala sesuatu adalah menjadi tanggung jawabku, dan bukan lagi tanggung jawab mereka.
Hal inilah yang memicu retaknya kasih sayang dan rasa cinta yang selama itu kita pupuk sejak dari masa pacaran selama kuarng lebih lima tahun, Bagaikan membangun sebuah gunung es, dan bila tiba masanya maka ambruk dan meluluhlantakan segala cita-cita dan rencana untuk masa depan rumah tangga. Sudah berulangkali kuperingatkan kepada Belinda, namun semuanya ditepiskan dengan sikap acuh tak acuh, sebab dia lebih condong berpihak kepada orangtuanya ketimbang aku sebagai suaminya yang sah.
Dan pada akhirnya, aku harus mengambil sebuah keputusan berat kepada Belinda, memilih untuk mendengar segala suara dari orangtuanya yang notabene mempunyai harta kekayaan yang cukup terutama hasil perkebunan mereka ataukah mengikuti aku yang memulai kehidupan sejak dari nol. Keputusan terakhir jatuh ke Pengadilan Negeri dengan palu diketuk di atas meja hijau sebanyak tiga kali oleh Hakim Ketua, pertanda perceraian kita telah sah.
Dan sejak saat itu. aku menghilang dari kampung halamanku dan hanya berpamitan kepada ibuku yang sudah hidup menjanda, dengan pendapatan pensiunan PNS setiap bulan dan juga kepada putri tunggalku, Renata.
“Ibu, aku segera berangkat!”
“Tujuan kamu kemana, Rangga!”
“Jakarta, Bu. Aku ingin mengadu nasib di sana!”
“Nanti dicari alamat pamanmu…”
“Sudah ada padaku, Bu. Ibu jangan khawatir dengan keberadaanku di perantauan, aku hanya mohon Ibu ikhlaskan aku dengan doa!”
“Iya, kamu juga harus rajin berdoa dan taat beribadah, ibu akan selalu mendoakanmu, Rangga!”
“Ayah, ayah mau ke mana!”
“Ayah mau kerja di Jakarta, Nata, rajin-rajin ke sekolah ya, nak, nanti kalau ayah sudah bekerja dengan baik, ayah akan kirim uang buatmu!”
“Iya, ayah!”
Saat itu juga walau dengan berat hati untuk melangkah pergi, namun dengan tekad dan keyakinan bahwa aku harus keluar dari kemelut ini, jika tidak dan masih berdiam diri di kampung halamanku barangkali akan timbul hal-hal yang tidak diinginkan oleh semua pihak, terutama ibuku, anaku dan semua keluargaku.
Tiga tahun telah ku lewati, dengan harapan untuk melupakan semua masa lalu, yang pernah membuat aku terombang ambing dalam kemelut rumah tangga. Perlahan-lahan prahara itu telah sirna, ibaratnya sebuah jejak yang tertinggal di tepian pantai, ketika datang air pasang maka lenyaplah semua bekas. Bilur-bilur cinta telah sembuh terkikis oleh waktu yang berputar.
Setelah semalam aku tiba dari Jakarta melewati masa perjuangan untuk mengadu nasib selama tiga tahun. Pagi itu dari serambi rumahku aku melihat sebuah kantin makan, tak jauh dari seberang rumahku. Sebuah kantin untuk mencari dana dari perkumpulan ibu-ibu Gereja.
Kulihat ada beberapa teman lama yang duduk-duduk di kantin itu. Aku jadi tertarik dan ingin bergabung bersama mereka.
Sambil minum kopi dan makan pisang goreng disela-sela obrolan,
“Rangga, kamu kapan datang!” Ridwan sahabat lamaku
“Semalam, Wan, terlalu capek jadinya aku gak keluar rumah, langsung tidur aja”
“Kamu kelihatan gemuk, Rangga!” Sisco juga sahabatku
“Ah, biasa aja kok, Sis. Mungkin karena baru ketemu jadinya kelihatan aku agak gemuk!”
“Benar loh, Rangga, itu semuanya kan dari pikiran kita. Bila pikiran kita tenang maka nampak perubahan pada postur tubuh kita, tapi bila kita galau meen, kaya mayat hidup aja… Ha ha ha!” semuanya ikut tertawa.
Suasana di kantin itu cukup ramai dan semua teman-teman juga suka bercanda dengan obrolan lucu mereka.
Tanpa sepengetahuanku, ternyata di dapur sana ada beberapa ibu-ibu yang menjagai kantin hari itu ternyata salah satu adalah Belinda, mantan istriku. Mungkin saja, kalau aku sudah tahu duluan bahwa Belinda ada di kantin itu, gak bakalan aku datang. Tapi sudah terlanjur. Ketika aku baru mengetahui setelah kepergok aku di belakang untuk meminta tambahan pisang goreng, aku menjadi grogi dan hampir salah tingkah jadinya, Belinda hanya menatap sinis padaku. Kupalingkan wajah dan hendak berlalu.
“Aku tahu kamu tiba semalam, Rangga,”
Langkah kakiku tertahan sejenak, lalu memberanikan diri menghadap Belinda.
“Aku perlu bicara denganmu, Rangga..!” lanjutnya
“Emm, maaf..cerita kita telah usai. Maaf, aku tak ada waktu bicara denganmu!” jawabku perlahan
“Kamu ternyata laki-laki pengecut, laki-laki yang tidak bertanggung jawab!!”
“Apa katamu!!”
“Belinda, mari kita duduk dan bicara baik-baik!” Sambil menarik kursi dan diikuti pula Belinda
Teman-teman yang telah mengetahui aku dan Belinda telah mulai beradu mulut, mereka pun menyingkir keluar sambil duduk di balai-balai bambu membiarkan kita berdua saling bicara di dapur. Suasana yang hendak memancing emosiku tadi, perlahan-lahan reda setelah aku bisa cepat menguasai keadaan.
“Aku tahu, Renata sudah masuk SMU. Dia telah tumbuh menjadi seorang gadis dan perlu biaya untuk bersekolah dan segala kebutuhan lainnya!”
“Rangga, lalu kenapa sampai saat ini kamu tidak pernah mengirimkan uang buat sekolahnya, hak asuh anak ada padaku, tetapi kamu yang paling bertanggung jawab untuk membiayai sekolahnya!”
“Benar Belinda.. Aku tahu tanggung jawabku. Tetapi apakah mungkin selama ini dia pernah menjerit-jerit karena kehabisan uang,!”
“Dan apakah mungkin selama ini Renata pernah mengeluh karena ketidakcukupan segala kebutuhannya, ataukah engkau sendiri yang meminta aku…”
“Aku tidak meminta apa-apa darimu, Rangga!” Belinda memotong
“Lalu kenapa kamu sendiri yang meminta aku segala”
“Aku hanya mengingatkan kamu, Rangga!”
“Cukup. Belinda. Tak perlu kamu mengingatkan aku, karena kita tidak ada apa-apanya sekarang, sebab cerita tentang kita telah musnah dan lenyap, tak ada lagi yang tersisa antara kau dan aku!”
Belinda tertunduk diam. Dalam hati kecilnya masih ada rasa cinta terhadap Rangga, namun Rangga telah mengambil sebuah keputusan yang tepat dan menceraikannya. Belinda tak bisa berbuat apa-apa.
Sebetulnya perkawinan antara aku dan Belinda, tidak pernah direstui oleh kedua orangtuanya. Belinda menyadari akan hal itu. Dia juga sayang kepada orangtuanya, walaupun Belinda sangat mencintai aku. Dia tidak mau dianggap sebagai anak yang tidak berbakti kepada orangtua. Belinda hanya pasrah kepada nasibnya.
“Dari sinar matamu, aku bisa membaca kedalaman hatimu, engkau masih menyimpan sisa cinta buatku”,
“Siapa sudi”, sergah Belinda dengan suara mulai serak
“Jangan bohongi dirimu sendiri, masih belum cukupkah dahulu engkau lebih memilih mencintai ayah ibumu, memilih harta kekayaan mereka, memilih mereka yang tidak senang kepadaku dan sekarang engkau menyangkali dirimu sendiri untuk kesekian kali lagi untuk menyisakan sebuah arti cinta padaku!!?”
Saling Membisu, Belinda tertunduk lalu menangis sesunggukan, Bahunya nampak naik turun menahan isaknya, yang terdengar hanya suara hidungnya yang tersumbat dengan ingus.
“Hari ini aku datang hanya buat Renata dan ibuku, mereka adalah orang yang kucintai dalam hidupku!”
“Hari ini aku datang secara khusus buat Renata seorang. Bila kau ingin mengetahui yang sebenarnya bahwa aku tidak pernah mengirimkan uang kepada Renata. Sebab aku hanya menitipkan sebagian kecil uang buat keperluan kecil buat Renata dan ibuku, tetapi hari ini aku datang dan akan memberikan seluruh kekayaanku, hasil jerih keringatku kepada Renata seorang untuk dia membangun sebuah istananya, tetapi tidak untuk kamu Belinda!”
“Dan kamu ingin tahu yang sebenarnya tentang aku, aku meninggalkan kamu karena aku ingin mengejar mimpi yang kemarin tetinggal di pucuk prahara, di dasar jurang yang menganga, di atas tebing-tebing yang runtuh, oleh karena kesombongan dan keegoisan kalian, terutama orangtuamu!”
Tiba-tiba dari balik pintu, tanpa sepengetahuanku dan juga Belinda, Renata muncul dengan masih mengenakan seragam sekolah.
“Ayah, Ibu!” Berlari kecil Renata merangkulku, aku hanya terdiam.
Renata baru pulang sekolah. Dia baru tahu kalau aku tiba semalam lewat ibuku. Selama ini Renata tinggal bersama ibunya, di rumah orangtua Belinda. Namun setiap hari Renata selalu menemani ibuku yang juga adalah Omanya sendiri. Terkadang pula Renata nginap di situ. Ibuku sangat sayang pada cucunya, Renata.
“Oma, benarkah Ayah udah pulang?”
“Iya, semalam Ayahmu tiba. Tapi ayahmu langsung masuk tidur, mungkin dia capek!”
“Lalu di mana ayah sekarang, Oma. Aku belum ketemu dengan Ayah!”
“Tuh, di kantin sana, ngobrol sama teman-temannya!”
Renata bergegas dengan luapan hati yang gembira. Sebab kurang lebih tiga tahun dia tak pernah melihat aku lagi. Begitu pula sebaliknya aku.
Saat itulah Renata tiba-tiba muncul disaat aku sedang bersitegang dengan Belinda, ibunya.
“Ayah, ayo kita pulang, Ibu, ayo bu, kita pulang!”
Renata menarik tanganku dan ibunya Belinda.

Cerita Dewasa: Dewi Tetangga Apartemen

Namaku Rendi. Aku bisa dibilang sukses sebagai perantau di Jakarta, umurku 28 tahun, aku punya pekerjaan dan income yang stabil, cicilan mobilku sudah lunas dan aku tinggal di apartemen di kawasan Kalibata (yeee ketebak kali ya) sendirian, lumayan kesepian. Dulu-dulu mungkin cewe-cewe pacarku sering tinggal di apartemenku. Namun kali ini aku lagi gak punya pacar. Aku punya tetangga sebelah kamar, dia seorang wanita dewasa mungkin diumur-umur 35 tahunan.
Namanya Dewi, namun aku sering panggil dia Tante saja. Yang aku takjub dari wanita-wanita umur segini selain si Tante juga adalah mereka dalam masa dewasa-dewasanya. Mature dalam hal, berpakaian simple namun masih memancarkan aura keseksian tanpa berprilaku norak untuk memancing perhatian kayak ABG. Atau ini kelainanku yang lebih suka wanita dewasa.
Aku dan Tante sebenarnya sudah cukup akrab. Setiap pagi aku sering satu lift bareng Tante menuju lobby. Yang kutahu, Tante ini punya toko DvD di ambasador hasil patunagn dia dengan keponakannya. Aku pun sering bertemu dengan Tante setipa kali berenang rutin hari Sabtu pagi. Namun begitu2 saja. Tidak ada yang istimewa dari pertemuan2 kami itu. Saat aku lagi fresh-freshnya putus dengan pacar, tiba2 pertemuanku dengan Tante lebih sering, terlalu sering seperti bukan kebetulan seperti tiba2 ketemu di minimarket dibawah lalu aku naik ke atas bareng, atau tiba2 parkirannya sebelahan. Ge-erku merasa Tante ini ngikutin aku. Dari kedekatan kami ini, aku ambil kesempatan saja dengan meminta pin bbm Tante. Tante dengan senang hati memberikannya “Kupikir kamu gak bakalan minta Ren, hampir aku yang minta duluan” ujar Tante menggodaku.
Semenjak itu kami mulai bbm-an dari yang hanya pura2 saling bertanya apakah berenang atau tidak hari sabtu, atau aku tanya DvD film apa saja yang sudah ori. Lama kelamaan chat kami semakin intim. Tante menanyakan kemana pacarku. “Aku kok gak pernah liat pacar kamu ya? biasanya kalian berenang bareng?” “Sudah putus dari kapan tau Tante…” “Oooo… ceritain dong ke Tante” “Tante nih kepo aja, hahahaha” tante membalasku dengan emoticon *not interested* dan icon *:P* “Hehehehe, iya Tan, makin ke sini makin gak sreg sama dia, kerjanya marah maraaaah mulu, cemburu ini itu, dianya kelewat manja, minta jemput sana sini, dikira saya gak kerja kali ya, sekali-kali okelah, lha ini hampir tiap hari minta dijemput. Egoislah, masih ABG sih maklum” “Lah emang dia umurnya berapa Ren?” “berapa ya, baru semester II tuh Tan” “oooo dasar om-om nyarinya ABG-ABG”
Monyet nih si Tante ngatain gw, “Daripada Tante,…” aku hentikan ketikanku, aku gak tau latar belakang si Tante ini apakah sudah punya pacar, kalo nggak kenapa sendiri dll. “Eh btw Tante tinggal sendirian aja?” “Iya, kenapa? Rendi mau temenin” wah? agresif juga nih, dipancing dikit kesamber. “Lah kan udah ditemenin terus Tan, tapi cuma kepisah tembok aja” dari chat2an kami, aku jadi tau Tante ini gak mau pacaran karena dulu pernah dikecewakan. Yah standar lah cewe kecewa sama cowo. Akhirnya sekarang Tante lebih memilih hidup liberal, menerima siapa aja yang datang kehatinya tanpa ikatan.
Hari demi hari, chatting kami semakin intim, kami jadi sering berenang bareng. Dan saat berenang ini kesempatanku untuk memanjakan mataku dengan memandangi tubuh tante di balut pakaian renang. Pakaian renang yang Tante pakai gak seberapa seksi, malah aku pikir sangat sopan karena model baju senam yang menutupi hingga paha. Hingga suatu saat “Ren, cerita dong kamu udah ngapain aja sama pacar kamu” “Ah gak ngapa2in kok tante, kami saling menjaga” “Heuuuu boong amat, dikira gak kedengeran tiap malam kalian berdua kayak gimana?” Wah aku gak memperhatikan kalo ternyata permainan ku dengan mantanku sampai terdengar ke kamar Tante. “Hah?” belom selesai ku ketik Tante membalas “Kamu putus kan udah lama Ren, bukannya udah hampir 2 bulan. Emang tahan gak begituan?” “Begituan gimana nih Tan, aku gak ngerti” “Rendi nih ya, aku delete pin bbmnya nih sekali lagi ngeles” “ehhh, iya iya. Ya gimana Tante kepengen sih, cuma mau sama siapa? mau pake pelacur takut kena penyakit. Minta jatah2 mantan gak mungkin banget gengsi lah hahahaha.” Aku tekan enter dan menambahkan ketikanku “Tante mau bantu brangkali?” Chat bbm berubah dari centang menjadi *d* menjadi *r* artinya bbmku sudah kebaca sama Tante. Tapi lama kumenunggu, Tante gak bales2. Duh, bego banget, tersinggung deh si Tante. 15 menit berasa 5 jam nungguin balesan Tante. Apa ku samperin aja ya ke kamar Tante minta maaf. “TINUNG” bunyi tanda bbm masuk menyalak dari BBku. AH! Tante membalas. “Saling bantu lah Ren, aku gini-gini juga butuh, kita sama-sama manusia” begitu bunyi bbm si Tante diikuti dengan emoticon kiss. “Beneran Tante?” aku setengah tidak percaya, tidak menyangka sebentar lagi akan bercinta dengan sang Tante. “Enak nih mumpung masih terang, kamu ke kamarku ya Ren 15 menit lagi, aku mau rapi2 dulu.” “Oke tan, btw aku request boleh?” “Apa say?” “Tante gak usah make up ya” “Sure beb”
“Haiiiii…..” begitulah Tante menyambutku sambil membuka pintu setelah ku mengetuk 2x. Tante hanya memunculkan kepalanya dari balik pintu. Sore itu sang tante terlihat fresh karena baru saja selesai mandi, tidak ada make up yang menempel di wajahnya sesuai permintaanku. Sang tante menggunakan lingerie warna hijau transparan. Dari pandangan mata elang ini, terlihat tante gak make daleman. Makanya pas buka pintu dia ngumpet di belakang pintu terus. Tanganku ditarik masuk lalu cipika-cipiki, aku sosor saja karena gak tahan dengan wangi nafas tante, sepertinya baru saja sikat gigi. “Eiittttsss…. sabar doooong” “Maaf tan, habis tante nafsuin banget”.
Aku meletakkan BB dan kunci kamarku di meja dapur kamar tante. “Maaf Tan, aku gak sopan, dateng cuma begini aja”. Aku menunjuk ke pakaianku. Karena kupikir hanya sebelah kamar jadi aku gak ganti baju, lagian ke kamar Tante mau ngentot, ngapain rapi2. Pakaian kebangsaan yang kupakai tiap ML, kaos oblong dan celana gombrong tanpa CD. “Gakpapa, ntar Tante bongkar juga kan?” Tante sepikiran sama aku ternyata. Sang tante mengajakku ngobrol dulu di sofanya sambil nonton CNBC. Ha? CNBC? iya, saat itu beritanya lagi tentang Bom Boston yang baru-baru aja terjadi. Sang tante nanya-nanya soal ini itu, teori konspirasi, doktrin agama, sampe CIA/FBI. Sepertinya ini macam icebreaking sekalian mungkin ngetes intelektual sang tamu (ane sendiri) ini sejauh mana hahahaha aneh….
Ngobrol lumayan lama kami pun mulai bergumul, kali ini nggak ada *entah siapa yang memulai* karena waktu itu aku duluan yang nyosor Tante. Kami ciuman hebat, tante selalu french kiss hot sekali, tapi sebenarnya aku gak suka, aku tenangkan tante untuk berciuman romantis. “Tangan kamu sopan ya” tante mengkomentari tanganku yang masih melingkar di belakang punggung tante, mendekap erat jangan sampe tumpah eh lepas. “kenapa tan? udah mau di grepe2 emangnya?” “Euh kamu…. bahasanya plis deh, di-sti-mu-la-si!” sambil tersenyum. Aku rebahkan badan tante membelakangiku sambil aku tetap menciumi pundak, tengkuk dan kuping tante, tanpa basahan tentunya. Aku baru saja tau kalau wanita tetap saja mau diperlakukan halus, mau bagaimanapun latar belakang dia.
“SSaaaaayyyyy….” tanganku mulai mengelus2 perutnya. Perutnya tante ini gak buncit tapi gak kenceng. Pas lah. Sesekali aku menyenggol toket tante yang ukurannya besar sekali. Benar2 besar!!! mungkin ini 38C, meskipun putingnya tidak pink lagi namun tidak lebar. Sungguh seksi sekali. Puting tante sudah mengeras, aku main-mainkan seperti tombol switch on/off gitar lembek. Tante mulai mengerang dan badannya mulai belingsatan. Kedua tanganku menjamah kedua semangka lembek raksasa. Sambil menikmati kecupan demi kecupan di pundak punggung dan tengkuk, tante mulai terlihat tidak tahan, tangan kirikupun mulai turun ke bawah, Aku pernah lihat video di youtube, cara terbaik merangsang vagina wanita bukanlah langung dicolok tapi dibuat geli area sekitarnya dahulu (entahlah suhu suhu lebih tau nih hehehe)
Woooooow…. begitu tanganku sampai di memeknya, ternyata liang surganya lagi banjir, oh Jokowi harus turun tangan nih, mencari tau banjirnya dari mana ahahahahaha…. setelah merangsang2 sebentar, kumasukkan satu jariku kedalam memek si Tante. Terasa sentakan* di tubuh tante saat jari telunjukku masuk ke dalam. “HHhhhhhhhhhh………kkkkkammmmmuuuuuu iiiiihhhhh…..” “Beeeeeebbb…….” lah dia manggil aku beb?? aku merasa di atas angin setiap kali bisa membuat seorang wanita gak berdaya kita rangsangi tersange-sange (bukankah kita semua begitu ya?). “BBBbbbeeeeebbbbb…… jari kamu pinter amaaaat…..”
“Hhhhhhhhhhh… kamuuuuuu, aku lupaa nama kamua” Yalah!!! sempet2nya nanya nama. AKu lanjutkan lagi sodokan dengan jari telunjuk ini. Terasa badan tante mulai meronta-ronta. Perlu diketahui, sang tante ini ukurannya gak kurus loh, tinggi tante ini hampir sedagu ku, dan beratnya mungkin 69-75kg jika ditelaah dari beban yang diterima badanku ini.
Tubuh tante makin menggelinjang hebat, dia berteriak “ML-in aku… ML-in akuuuuuu…..” aku makin semangat meremas buah dadanya dan mengobel memeknye. Terasa tante mau beranjak merubah posisi, aku dengan sigap memindahkan tanganku dari toket kanan tante ke toket kiri tante (ingat aku posisinya di belakangi tante dan kami pangkuan di sofa). Dengan posisi begitu, otomatis tanganku menahan badan tante dan tante makin mengerang mencoba keluar dari kuncianku. Tiba-tiba tangan tante mencakar tanganku yang sedang meremas toket ini. SSSSssssoooooooooooooorrrrrr……. si tante squirt, cairan hangat merembes dari lingerie tante, turun perlahan membasahai paha tante dan juga tanganku, untungnya sofa tante dari bahan kulit sintetis jadinya gak merembes. lantai kayu apartemen tante langsung becek. Nafas tante yang tadinya memburu mulai mereda tenang namun mukanya merah padam.
Lalu berselang beberapa menit, tante merebut tangan kananku dan tante menarik badanku. Aku terjatuh diatas becekan squirtan tante, punggung kaos dalamku becek. tante menyusul menjatuhkan badannya ke atas badanku. Sepintas kami bergulat untuk mendapatkan posisi diatas satu sama lainnya. Namun aku seperti naluriah membiarkan tante menguasai badanku. Kami bergumul dan berguling2 menjauhi becekan dan melanjutkan aksi kami di karpet bulu di lantai tidak jauh dari sofa, menghindari cairan squirt-an tante,* tante masih menyerangku dengan meniban badanku, menciumiku dengan brutal “Taaaannn… mmmm….mmmmmmpppelan-pelan ajaaa…mmmm” french kiss super sange. Aku baru sekali ini bercinta, bahkan belum sampe ML sudah begini sangenya. Sepertinya tante tidak mau mendengarkan permintaanku.
Kami berciuman hebat, kontolku sudah mengeras sekali dan menggesek2an ke celana lingerie tante. Tante makin menggila, dia rebut kontolku dengan tangan kanannya dan dikocok2 sambil masih menciumi bibirku. Aku pun tak kalah sigap, kucoblos memek Tante dengan jari telunjuk. “AAAkkkkkkhhhhh….. Bangsaaat!!!” PLAKKKK!!!!! OMG kenapa nih gw digampar tante. “Lakuin lagi! Lakuin lagiii!!!” wah ada potensi BDSM sepertinya.
Lalu sambil masih menindih badanku seperti tidak mau melepaskan badanku, Tante memutarbalikkan badannya, dan slubb!!! tiba2 mulutnya sudah ada di kontolku… dan sebagai balasannya, saya dihidangkan lembah gelap yang indah, aku jilat2in saja sampe Tante mulai mengerang2. kurang lebih dari sejak perciuman kamu di sofa hingga posisi 69 ini sudah hampir lebih dari setengah jam. Tante mungkin mulai heran (dan takjub I don’t know) kenapa aku belum crot juga. “Kammmuuuu…. beloom mau keluarrr???” “Belom taaant…” belom sempat aku menyelesaikan kalimatku, tante squirt untuk yang kedua kalinya, menyemprot tepat di mukaku. Aku gak tau squirt ini cairan apa, katanya yang pasti bukan cairan kencing. Lagipula aku lagi sange di ubun2 gini gak nolak lah.
“HHhhhhhhhhhh…. gilllllaaa… permainan kamu hhhh hhhh hebat yah hhh hhhhhh aku mau kontol kamu sayyyyyy mmmm mmmmm” ujar sang tante sambil lanjut menyepong kontolku. “Aku udah boleh masukin ya tan, tapi gak enak nih masa di lantai?” tante beranjak dari tubuhku sambil tetap menyepong kontolku. Aku dengan susah payah berdiri dan tantepun berlutut melanjutkan emutannya. “Taaaannn…. katanya mau dimasukin?” aku yang tak tahan di sepong mulai blingsatan seperti mau crot. Tante mungkin melihat aku seperti mau crot, akhirnya melepaskan sepongannya dan secepat kilat menyambar bibirku, kami berdua bercumbu kembali. Cumbuan ini hebat sekali, seperti si tante ini benar2 lagi mengeluarkan pusing2 di kepalanya. Kami berciuman sambil berdiri, tante berujar “Ke kamar mmmm aja mmmm sayymmmm” sambil menarik badanku yang erat menempel dengannya. DIbukakan pintu kamar dia dengan posisi kami berjalan sambil berciuman.
Terbukalah kamar tidur tante. Tempat tidur size 200 yang besar dan dengan bedcover yang masih tertata rapi. Aku angkat tubuh tante dengan memegang kedua paha tante, kedua kaki tante pun refleks melingkarin tubuhku, kontolku yang tegang masih tertutup celana mulai memaksa masuk ke memek tante yang juga masih tertutup lingerie. Kemudian aku lemparkan sang tante ke kasur. Buuuuukkkkkk…… setelah itu aku membuka celana dan kaosku segera. Tante juga bermaksud untuk membuka lingerienya namun aku hadang “Jangan tan, nanti aku bantuin…” Ku serang tante, mencumbunya dengan ganas, kami bergumul hebat dalam waktu singkat tempat tidur tante yang rapi sudah gak karuan. Aku yang sudah blingsatan mencoba membuka lingerie tante. Tapi akunya tidak sabaran hingga lingerie tante robek. “Maaf tante… nanti kuganti” “Udah gakpapa ayo ngentot aja”. And here is the moment of truth. Kepala si Otong sudah nangkring ke mulut goa si tante.
Perlahan-lahan kumasukkan. Blessssss…. “AaaaAAAAaaAAkkkkhhhh…. ennnnaaak beeeeb…… uuuuughhhh perrrasaaannnn tadi kontol kammmmmmu kecil deh, kok kalo udah masuk berasa tebel enaaaaak” WATDE??? sialan nih tante, sebagai hukuman, kuhentakkan keras2 hujamanku sekali, cukup sekali itu Tante langsung banjir dan mulai menggoyang2kan pantatnya sebagai reaksi genjotanku. kulanjutkan genjotanku bervariasi, posisi kami masih misionaris. rpm rendah berganti2 cepat-pelan-cepat-pelan, biar gak terlalu capek. Terasa tante mesinnya udah mulai panas, kami bercinta dengan posisi ini lama sekali, aku sangat menikmati setiap jengkal tubuh kenyal tante.
Mungkin tante sudah mulai bosan, tante pun mengambil kendali agar kami berubah posisi. Kami berguling kesamping, kontolku terlepas sebentar namun tante dengan sigap langsung memasukkan kembali kelubang memeknya. “Oooooouuuhhhhhh…..mmmm…reeeeennn……” tante menggenjot si Joni perlahan2 hingga akhirnya dengan ritme konstan. Sesekali tante menciumi bibirku dengan begitu basahnya. Tante juga sesekali menggigiti putingku, selama posisi ini tanganku tidak pernah lepas dari kedua belah dadanya, bergantian aku menjilati puting ranum tante. Seperti kubilang, puting tante sudah tidak pink lagi, namun aku tak peduli aku sangat menikmati menggoda tante dengan jilatan-jilatan ini. Terasa genjotan tante semakin menjadi, moaning tante semakin keras “Aaaaaakhhhhh….. teruuuuus terusssssss…. beeeebbbbbbbaaaaaakkkhhhhhh”
Kemudian dia menarik kedua tanganku dari toketnya dan dengan satu tangan meletakkannya jauh di atas kepalaku sedangkan tangannya yang lain dengan erat menjambak rambutku, aku seperti tawanan yang disekap agar tidak kabur. Lalu masih dalam posisi woman on top kedua kaki tante mencoba melingkari badanku sampai2 aku harus mengangkat pantatku agar kaki tante ini bisa masuk ke bawah. Aku serasa dililit ular anakonda. Seperti sedang bergulat akupun berusaha keluar dari kuncian tante, kakinya memiting tubuhku sambil tetap menggenjot kontolku. Saat erangan tante semakin keras dan genjotannya semakin kencang, akhirnyaa…. SRRRRrrrtttt aku merasakan dinding vagina tante berdenyut2 hebar memijat batang kontolkua. Tante sedang orgasme. “Oooouuuuhhhhhhh……hhhhhhhhhhhhhh….hhhhhhhhhh h…..hhhhhmmmmmhhhhh.hhhhh.hhh” Nafas tante yang tadinya gak karuan, perlahan seperti terbuang lega semua.
“Nikmat sekali bercinta dengan kamu Ren” “Enak sih enak, aku belum keluar nih Tan!” ujarku protes. “Iyaaa deh… cowo itu makin lama makin bagus? Istirahat sebentar ya, Tante janji pasti bikin kamu crot kok, kalo nggak juga berarti kamu ini hebat sekali, dan tante gak akan ngasi kamu pulang sebelum kamu crot.” Aku emang ada “kelainan”. Aku ini lama sekali crotnya, aku bisa 3 jam bercinta dan tidak crot juga. Apalagi kalau menggunakan kondom. Aku setengah bangga, kebanyakan wanita-wanita yang kuentotin malahan protes karena aku terlalu lama. Dan dikala si Joni otong lagi cape, bukannya cepet crot, yang ada malah ngambek total. Ah geblek.
GGggrrrrkkkkkkkkggrkkgrrrkkk…. “Eh bunyi apa tuh?” tanya Tante. “Perut kamu ya? hahahaha, udah gembul, lagi tengah2 ML kok ya bisa2nya laper?” “Yah si tante, kepalaku, perutku sama tititku itu yang ngatur departemennya beda2, jadi bisa aja laper.” “Yaudah kita break dulu deh ya Ren, aku pesenin bakmi, abis makan kita lanjut gulat lagi, Tante mau ber-ronde-ronde sama kamu.” Wek! Kulihat jamku udah jam 7 malam. Bisa balik jam berapa nih?
Akhirnya setelah makan dan istirahat sebentar dengan ngobrol2, kami melanjutkan pertarungan kami. Malam itu hingga pagi, kami bercinta 4 ronde, aku ngecrot 2 kali jadi total dengan yang sore/siang 5 ronde dengan skor 2-5. Itu diluar squirt-an Tante. “Tante, makasih ya hari ini aku puas sekali” “Aku yang terima kasih Ren, kamu hebat sekali, kayaknya ini dendam 2 bulan gak ML ya? kapan-kapan kita lakuin lagi ya” “Pasti Tan, aku siap ngelayanin Tante kapanpun Tante mau.” “Aku juga Ren sebaliknya, kalo kamu yang perlu bilang aku aja.” Aku tersenyum dan kubilang “Aku balik ya Tan” jam di posisi 3 pagi. “Tanggung beb, nginep aja sampe besok, eh ini udah besok ya? Kalo pulangnya besok aku janji aku mandiin deh”. Siapa yang bisa nolak ditawarin begitu