Rabu, 08 Juni 2016
Tak Seperti Mimpiku
Di saat ada senja, aku selalu berfikir, mengingatnya, memikirkannya, menghayatinya apa arti tentang cinta entah bagaimana caranya!. Tuhan andaikan dia tau isi hatiku, aku ingin bilang dan berteriak entah bagaimana agar dia bisa mendengar apa yang aku ucapkan. Apakah kamu yakin?, itu semua butuh pengorbanan. Jika, dia mendengar ucapanku semua itu seakan-akan mustahil, seperti debu yang berterbangan jika aku hendak meraihnya ia begitu cepat perginya.
Ya, di sini aku udah pernah menyukai seseorang yang begitu istimewa. Sifat dan sikap yang ia punya hampir mirip seperti bapakku. Entah dilihat dari gerak-gerik dan cara ia berbicara hampir mirip, sumpah bayangin aja deh jika kalian menyukai seseorang lalu sifat dan sikap yang dia miliki hampir mirip bapak kalian. Apalagi bapakku itu seorang TNI pasti seperti bayangan dia tegas, mempunyai sikap tanggung jawab yang tinggi. Tetapi itu semua musnah dan hancur dalam hatiku, aku bertanya-tanya dalam benak hatiku yang paling dalam. Mengapa ia seperti itu? Mengapa ia kayak gitu? Mengapa? Mengapa?. Pertanyaan itu sulit untuk aku jawab oleh diriku sendiri. Mengapa sih dia nggak seperti ini dan mengapa dia seperti itu?. Pemikiran yang bodoh itu semua, pemikiran yang nggak pantas untuk semua orang. Ia, mengapa? Karena semua manusia dilahirkan berbeda-beda sifat dan tidak harus memiliki sifat dan sikap yang kita inginkan. Itulah jawaban yang menurutku simple saat ini.
Aku akui aku sekelas dengannya, mungkin nggak setampan orang bilang, tetapi ketampanan laki-laki itu apabila dia mempunyai sikap yang bertanggung jawab, perhatian, dan baik kepada semua orang. Bukan hanya tampan yang dilihat dari fisik melainkan ketampanan dari dalam, dari dalam hati seorang pria. Telah kupikir beberapa hari, aku menyukai dirinya entah dari mana?. Bisa dibilang ia playboy dan tidak bertanggung jawab. Ia, aku selalu mendengar cerita itu dari beberapa teman-teman dekatku, yah aku cuma diam terpelongo dan terus menerus berkata dalam hati apakah itu benar?. Bahkan aku menyukai dirinya pada saat ia punya pacar. Aduh, sakit rasanya melihat dan mendengar saat ia punya pacar. Bisa dilihat dari awal aku berjumpa dengan dirinya, dia selalu memberi perhatian kepadaku. Pulang sekolah pun kadang kita bareng dan lebih-lebihnya dia menyapaku. “Ayo Lis!”. serunya. Berbunga-bunga deh rasanya memikirkannya sejak detik itu dan waktu itu. Namun semua itu terbalas seperri hutang yang tak belum pernah terbayarkan, sakit rasanya.
Betapa bodohnya aku. Ketika aku melihat dia memberi jam tangan ke luar pacarnya. Deg, air mata hampir menetes ketika aku melihat itu semua. Awalnya aku nggak percaya kalau dia nggak punya pacar, tetapi begitu aku melihat dan mendengar secara langsung aku berpikiran yang nggak-nggak. Sejak itulah aku selalu menyalahkan lelaki, benci terhadap seorang laki-laki. Terutama terhadap dirinya, walaupun aku satu kelas dengannya tetap saja aku benci. Begitu eneg dan jijik melihat raut mukanya. Mungkin itu semua mimpi yang aku harapkan tetapi tak seimbang dengan dunia yang nyata. Aku berharap-harap dengannya, kini hancur musnah. Aku nggak perlu sedih, ngapain kita menangisi seorang laki-laki yang telah menyakiti kita. Lagian dia juga nggak tau kalau kita menangisinya. Apa sih kelebihannya? sampai-sampai aku bisa menyukai dirinya. Itu semua baru penyesalan yang ada di diriku. Semua wanita pasti akan terus menyesal apabila ia mencintai seseorang namun yang dialaminya sama sepertiku ini. Pasti menyesal, mana ada wanita yang masih bela-belain lelaki itu. Mengapa aku bisa menyukainya?. Pertanyaan itu selalu ada di hatiku selama beberapa hari bahkan detik. Mungkin Tuhan menyayangiku sehingga aku bisa begitu benci dan melihat semua ini dengan nyata. Selain itu, Tuhan juga tau mana yang baik buat diriku dan mana yang buruk buat diriku. Semua itu aku buang-buang rasa enegku padanya. Aku ingin mengenal dirinya sejak pertama aku kenal, sejak aku berbicara dengannya, sejak aku melihat yang pertama kalinya. Mengahapus dan menganggap dirinya teman. Mungkin itulah yang terbaik untukku, walaupun aku belum memiliki dirinya. Di luar sana pasti masih banyak yang lebih baik dirinya. Yakin optimis, lelaki bukan hanya dirinya saja
.
Menyukai lelaki harus menerima resiko tersendiri bagiku dan itu pembelajaran bagiku, pentingnya arti cinta. Tetapi saai ini aku masih belum mengerti makna cinta, apakah harus menyayangi, mencintai, memberi perhatian, entahlah semua itu mungkin termasuk apa arti cinta. Open you heart for all people. Pahamilah dan maknai apa arti seseorang yang tersayang. Mengertilah tentang cinta sebelum kamu menyukai seseorang, karena memaknai kata cinta lebih penting dari pada nanti kita ujung-ujungnya sakit hati. Makasih untuk orang yang aku kagumi dan membuat diriku menjadi dewasa dan seleksi dalam memilih seseorang. Yang baik di luar namun ia memiliki sikap yang tak sejalan dengan perilakunya.
Cerpen Karangan: Alisa Wardani
Saat Bulan Puasa Haruskah Kita Minum Suplemen Vitamin atau Tidak? Ini Kata Dokter
sumber : DetikHealth |
"Vitamin itu contoh nya Anda melupakan sayur (dalam menu seimbang, red)," tandas Dr dr Samuel Oetoro, SpGK kepada detikHealth baru-baru ini.
Untuk pemilihan vitaminnya, dianjurkan yang mengandung berbagai jenis vitamin, atau multivitamin. Persoalannya, tidak semua orang tahu dia kekurangan vitamin apa.
"Kita kan nggak tahu kurangnya apa. Setidaknya kalau dikasih multivitamin yang kurang-kurang tadi masih bisa terpenuhi," terangnya.
Ahli gizi yang berpraktik di MRCCC Siloam Hospital Semanggi tersebut menambahkan, pilih multivitamin yang dosisnya tidak terlalu tinggi. Idealnya, vitamin juga diminum saat sahur.
"Ini gunanya juga untuk memastikan sistem tubuh tetap bekerja, terutama sistem imun, sehingga Anda tidak drop atau ketularan batuk atau pilek saat puasa," urainya.
Pendapat yang sama juga diutarakan ahli gizi dari RSUP Dr Sardjito, Retno Pangastuti, DCN, MKes. Menurutnya, jika asupan gizi seimbang sudah terpenuhi, suplemen vitamin tidak begitu dibutuhkan.
"Lagipula kebutuhan vitamin kita itu sebenarnya kecil," paparnya. Kecuali bagi orang-orang dengan kondisi penyakit tertentu, yang memang membutuhkan asupan vitamin khusus atau yang hanya bisa dipenuhi dengan suplemen seperti pasien penyakit diabetes tipe 2 atau gangguan ginjal.
Langganan:
Postingan (Atom)