-

 photo suryaqq728x90_zps62axxndh.gif  photo judi13-728x90_zpsa5peghff.gif
 photo Firaun-Poker-728x90_zpsmmky9jss.gif
 photo im2bet-928x90_zpsw6rsjjqf.gif  photo klikbet_zpsf2qh2m6h.gif

Olahraga

Rabu, 29 Juni 2016

Seks : Manfaat Gonta-ganti Posisi Seks Sebulan Sekali

Mencoba beragam posisi seks bukan hanya akan meningkatkan kedekatan pasangan. Lebih dari itu, sering melakukan hubungan seksual akan membuat Anda merasa seksi dan produktif dalam melakukan kegiatan dan aktivitas tertentu.
Begitu disampaikan Psikolog Seksual Zoya Amirin beberapa waktu lalu, seperti ditulis Selasa (28/6/2016).
"Apakah Anda Ibu Rumah Tangga (IRT), wanita pekerja apalagi business woman, pemilik perusahaan atau karayawan biasa, siapapun Anda, coba posisi seks baru supaya gairah seks meningkat," katanya.
Menurut Zoya, ada banyak pasangan yang sering berasumsi kalau berhubungan seks hanya itu-itu saja. Padahal ada lebih banyak yang bisa digali dari bercinta.
"Coba bayangkan, anggap pasangan Anda adalah seorang ahli seks, Anda menyewa dia untuk menunjukkan perfoma seksual. Apa yang akan Anda lakukan? pasti akan mencoba gaya baru yang membuat Anda lebih exicted, Anda bisa menggunakansextoys, atau melakukan foreplay yang cukup lucu dan menarik," ujarnya.
Cara-cara seperti ini, kata dia, yang bisa membangkitkan kembali gairah bercinta tanpa peduli usia atau berapa banyak anak yang Anda miliki.
"Lakukan perubahan posisi seks minimal sebulan sekali. Coba kali ini jangan di tmpat tidur, misalnya di ruang tamu, atau di meja yang tidak biasa. Tentunya titipkan anak-anak di keluarga lain dulu," katanya.
Dan yang pasti, hubungan seksual akan lebih menyenangkan apabila ada komunikasi antara pasangan. Misalnya, suami ingin mencoba posisi ini. Bulan depan, sang istri yang punya kesempatan untuk melakukan posisi lainnya.
"Semakin sering Anda terlibat dalam pembicaraan nakal (seru), Anda akan jadi lebih bersemangat. Ingat, selama masih hidup, maka Anda memerlukan kehidupan seks sebab Anda makhluk seksual. Jadi jangan cepat-cepat minum pil atau mengonsumsi makanan penambah gairah, sebab ada cara lain untuk membangkitkan gairah pasangan," pungkasnya.

Politik : Ahok Sindir Fadli Zon: Kenapa DPR Tak Buat Pansus New York?

Badan Musyawarah DPR berencana membentuk pansus tentang kasus pembelian lahan RS Sumber Waras oleh Pemprov DKI.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Basuki T Purnama alias Ahok terlihat santai dan justru menyindir Wakil Ketua DPR Fadli Zon.

Diketahui, KPK menyebut tidak ada kerugian negara dalam Kasus Sumber Waras. Namun, DPR tetap berencana mempertemukan KPK dan BPK, sebab kesimpulan dua lembaga itu berbeda.
"Kenapa enggak bikin Pansus ke New York? Gitu bilang (ke DPR)," seloroh Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (28/6/2016).
Sindirian Ahok tersebut ditujukan kepada Wakil Ketua DPR Fadli Zon terkait surat DPR yang beredar meminta KJRI New Yorkmemberikan fasilitas untuk anak Fadli Zon yang sedang datang ke sana.

Olahraga : Messi Putuskan Pensiun, Presiden Argentina Ikut Turun Tangan

Presiden Argentina Mauricio Macri telah menghubungi Lionel Messi secara pribadi untuk mencoba membujuk bintang Barcelona itu tak pensiun dari tim nasional. Argentina kalah dari Chile pada final Copa America Centenario akhir pekan kemarin lewat drama adu penalti.
Kegagalan Messi pada tendangan pembuka mengawali kekalahan tersebut. Messi pun sangat terpukul dan menyatakan akan pensiun dari Timnas Argentina beberapa saat setelah peluit panjang.
"Di ruang ganti saya berpikir ini akhir buat saya dengan tim nasional, ini bukan untuk saya," ujar Messi pada Ole.
"Itulah perasaan saya saat ini, sekali lagi ini merupakan kesedihan yang besar dan saya gagal penalti yang sangat penting," lanjut pemain terbaik dunia lima kali itu.
Tapi, tak lama berselang, seorang juru bicara dari presiden Argentina mengatakan pada Reuters: "Dia (Macri) meneleponnya dan mengatakan padanya bagaimana dia merasa bangga dengan penampilan tim nasional dan memintanya untuk tak mendengarkan kritik."
Marci juga memberikan dukungan langsung untuk Messi via akun Twitter resminya.
"Saya tidak pernah merasa lebih bangga pada tim kami. Saya harap kegembiraan menonton sesuatu yang terbaik di dunia bisa berlanjut beberapa tahun ke depan," tulis sang presiden.

Kesehatan: Tujuh Superfood Ini Baik untuk Menjaga Cairan Tubuh

Dehidrasi adalah masalah kesehatan yang terjadi ketika tubuh mengalami kekurangan cairan. Jika air dalam tubuh berada di bawah level normal, maka Anda akan merasa kelelahan dan pusing.
Banyak dari kita yang sering lupa untuk selalu mengonsumsi banyak air agar selalu terhidrasi. Padahal, untuk memenuhi cairan tubuh tidak harus selalu dengan asupan minum air (8 gelas sehari). Ada alternatif lain untuk memenuhi klebutuhan cairan tubuh Anda, salah satunya dengan mengonsumsi 7 superfood yang memiliki kadar air tinggi, seperti dilansir dari laman Boldsky.
Mentimun
Mentimun sangat kaya akan air. Air yang terdapat dalam mentimun berkisar hinga 96 persen. Mengonsumsi mentimun secara teratur dapat menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Seledri
Seledri dikenal kaya akan kandungan vitamin dan nutrisi. Tidak banyak yang tahu bahwa daun seledri mengandung 95 persen air.
Tomat
Tomat memiliki kandungan air sebanyak 94 persen. Mencampurkan tomat ke dalam menu makanan Anda atau memakan langsung beberapa potong tomat akan membuat Anda tetap terhidrasi.
Lobak
Satu buah lobak mengandung 93 hingga 94 persen air. sayuran ini baik dikonsumsi saat musim panas.
Kembang Kol
Kembang kol mengandung 91 persen air. Kembang kol juga mengandung vitamin dan fitonutrisi yang sangat baik untuk kesehatan tubuh.
Bayam
Bayam adalah sayuran dengan kadar air yang tinggi, yaitu sekitar 95 persen. Sayuran ini baik untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Semangka
Semangka terdiri dari 95 persen air dan kaya akan antioksidan. Buah ini juga dipercaya dapat mengatasi rasa lapar.

Pamer Mau Liburan, Bella Shofie Jadi Bulan-Bulanan

Jakarta Bukan Bella Shofie namanya jika tidak dipenuhi dengan sensasi. Belum lama ini, dirinya kembali menjadi bahan bulan-bulanan netizen ketika dirinya mengunggah sebuah foto di akun Instagram pribadinya, Selasa (27/6/2016).
Dalam foto tersebut, Bella Shofie menunjukkan kepada netizen pusat kota Los Angeles, Amerika Serikat yang dipenuhi dengan lampu-lampu yang menyela dari gedung-gedung tinggi.
Dengan menuliskan keterangan foto, "tidak sabar!" Bella Shofie memberitahu kepada penggemarnya bahwa dirinya akan pergi ke negeri Paman Sam untuk berlibur. Melihat aksi pamernya ini, membuat netizen geram melihatnya.
Tak sedikit dari netizen yang menghujat aksi pamer istri dari Suryono ini. Seperti salah satu netizen menuliskan, "ya elah brangkat dulu baru posting,,masi coming soon juga."
Walaupun banyak mendapatkan hujatan, beberapa netizen ada yang merasa iri dengan apa yang dilakukan oleh Bella Shofie. Seperti salah satu akun mengatakan, "mau holiday yh @bellashofie05 kereeeeeeen dan km tmbh cantiiik."
Tak hanya itu, liburannya ke Amerika ternyata disama-samakan dengan penyanyi Syahrini. Seperti yang diketahui, Syahrini memang kerap menghabiskan waktu liburnya untuk liburan ke luar negeri.
"Ini bella kykx fans berat ma princessyahrini ya..apa2 dcopy paste..mau tp gengsi," tulis akun @uniani48. Dan, akun lain menulis, "uda sering kesna @princessyahrini ya kan teh haha."


Cerpen : My Live Story

Bel tanda pulang sudah berbunyi dari arah speaker kelas. Ini bagaikan surga dari nerakanya hari ini. Dimana semua mata pelajaran dihinggapi UTS yang menguras energi dan memusingkan kepala. Ya, aku harus mengakuinya ini SMA berbeda sekali dengan SD yang bisa saja menganggap remeh ulangan, UTS atau ujian semester sekalipun dan tak terlalu diomel ibu jika nilai ulangan rendah. Tapi nyatanya, inilah aku sekarang siswa kelas tiga SMA yang sedang dipusingkan oleh ujian-ujian yang tak bisa dipandang sebelah mata.
Kulambaikan tangan kananku ke arah angkot kuning yang melintas. Satu-dua angkot mengabaikanku, entah karena penumpang sudah penuh atau memang tak menghiraukanku yang sejak tadi berdiri di sisi persimpangan ini, entahlah aku tak mengerti. Sabar timpalku dalam hati. Kulambaikan tanganku untuk yang ketiga kalinya dan akhirnya satu angkot pun menepi.
Aku pulang dengan model jilbab tak karuan. Ada saja rambut yang menyembul di sana-sini. Baju putih yang kehijau-hijauan dan ditambah lagi rok merah yang sudah kotor. Kedua tanganku menjinjing sepatu yang begitu kumal. Dengan setengah kaget ibuku mengomel panjang hingga menyeretku ke kamar mandi, dan anehnya aku menurut tanpa memberontak.
Pak Zuhri. Dia adalah sosok guru yang baik, ramah, humoris, asik dan kreatif. Ada-ada saja materi yang dikemas dengan experimen-experimennya yang menarik. Mulai dari membuat roket air, penyuling air, membuktikan sifat air dan lain sebagainya.
Siang itu kami tengah mempersiapkan eksperimen mengenai sifat air mengalir ke bawah. Kami dibagi menjadi lima kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari lima orang. Aku dan kedua temanku berada di lantai dua sambil memegang benang wol. Di ujung benangnya ditarik oleh kedua temanku yang lain dari bawah, hingga benang tersebut membentuk diagonal. Dalam kurun waktu dua puluh detik, air gincu hijau ini harus dialirkan ke bawah menggunakan benang wol hingga memenuhi wadah yang berada di lantai bawah. Pada hitungan ketiga, perlahan-lahan aku alirkan air itu. Meski banyak yang tumpah ternyata banyak juga air yang kami tampung dan kami juaranya pada percobaan kali ini. Usai percobaan, kami telah membuat rencara untuk menyiram Pak Zuhri dengan air gincu hijau itu karena ia berulang tahun pada hari ini. Itulah yang membuat baju, jilbab dan sepatuku terlihat begitu jorok.
Lain lagi dengan tingkahnya yang jahil. Bapak Zuhri dengan seenaknya saja mengubah nama muridnya sesuai apa yang dia mau. Contohnya aku yang sebenarnya dipanggil Reta, tapi karena nama panjangku Reta Fadil Hasanah maka ia memanggilku berbeda dari yang lain, ia mengambil nama tengahku dan memanggilku “Fadil” semua teman-teman dan termasuk guru pun mengikutinya. Nama itu sangat tidak cocok dijadikan panggilanku karena nama Fadil itu identik dengan nama cowok. Aku sempat merasa kesal yang seenaknya saja mengubah namaku, tapi lama-kelamaan aku terbiasa dan menyukainya.
Juga cara mengajarnya yang tegas dibalut dengan humorisnya. Membuat kami menikmati pelajaran sains ini. Ia juga tidak sungkan-sungkan memberi kami bintang jika nilai kami sempurna. Sehingga membuat kami termotivasi untuk mendapatkan nilai yang baik.
Aku merasa tubuhku seperti diguncang-guncang dan seketika itu juga aku mendengar suara samar-samar.
“Dek, kok melamun? Nanti rumahnya kelewatan lho!” ujar seorang wanita paruh baya sembari sedikit mengoncangku.
“Eh iya buk, maaf” ucapku asal, sembari mengucek mata yang tak ngantuk. Ternyata lamunanku barusan membuatku bernostalgia tentang masa SDku terhadap Pak Zuhri. Kulihat gapura gang rumahku sudah kelihatan.
“Minggir..!!” ucapku lantang, sengaja agar si sopir tak melewati gang rumahku. Segera aku turun, lalu meronggoh kantung bajuku mengambil uang seribu lima ratus dan memberikannya kepada si sopir.
Aku berjalan terseok-seok, aku merasa tubuhku ringan. Hingga membuat badanku membungkuk ke depan dikarenakan muatan tas yang tak seimbang dengan berat badanku. Aku berjalan perlahan hingga menuju rumah. Fikiranku melanglang-buana. Masih jelas terbayang yang aku lamunkan di angkot tadi. Aku masih tak percaya dibuatnya. Bibirku kelu tak dapat berucap barang satu dua patah kata pun, serasa sesak memenuhi rongga dadaku. Sekujur tubuhku merinding. Jujur aku benar-benar tak kuasa.
Dua hari yang lalu, Vina adik kelasku sewaktu SD sempat membroadcast ke bbmku, bahwa Pak Zuhri telah meninggal dunia, dikarenakan kanker yang bersarang di kepalanya. Ia memang sudah sakit-sakitan sejak tiga tahun belakangan ini. Tapi aku tak menyangka bahwa dia akan pergi secepat ini. Terakhir aku menemuinya dia masih sehat walafiat sekitar lima atau empat tahun yang lalu di sebuah ajang perkemahan. Ada rasa sesal yang bersarang di hatiku, mengapa saat aku bertemu dengannya takku sapa dan menyalaminya. Lantas, kini dia telah pergi untuk selama-lamanya.
Kututup cepat lamunanku, dan segera melanjutkan perjalanan menuju rumah. Terima kasih untuk semuanya Pak Zuhri, kau telah berhasil menjadi guru yang baik, semoga ilmu yang kau berikan kepada kami siswa-siswimu dapat menjadi amal jariyahmu, do’aku dalam hati.

Cerita Dewasa Fantasi Ngentot di Kantor

Nama panggilanku Sari. Aku berusia 25 tahun dan bekerja di sebuah perusahaan swasta di Surabaya pada posisi yang cukup menyenangkan baik secara status maupun secara ekonomi. Aku seorang blasteran Jawa-Jepang, namun secara fisik, banyak orang mengira aku keturunan Chinese karena warna kulitku putih dan mataku tidak lebar. Rambutku pendek seleher. Aku tergolong wanita yang kurus dengan tinggi badan 176 cm dan berat 59 kg. Namun aku merasa memiliki bentuk tubuh yang bagus, dengan kaki yang panjang, dan payudara yang tidak besar namun padat dan kencang. Sejak remaja, kehidupan seksualku tergolong cukup ‘bebas’ untuk orang Indonesia. Selama aku cocok dan dia cocok, aku easy going sajalah. Mungkin sikap ini juga yang membuatku belum mendapatkan pasangan ‘resmi’ hingga sekarang, tapi.., peduli amat? aku toh enjoy aja dengan ini semua.
Waktu itu akhir bulan Juni 99. Karena akhir bulan, seperti biasa aku sibuk membaca dan mengevaluasi laporan hasil kerja anak buahku, dan menuliskan laporan untuk atasanku. Karena waktu sudah sangat sempit, aku memutuskan untuk bekerja overtime sampai selesai. Gedung perkantoran tempatku bekerja tergolong pelit, mereka mematikan lampu dan listrik utama setelah lewat pukul enam sore. Karena itu aku menyewa sebuah ruang khusus yang memang disediakan gedung itu untuk orang-orang yang ingin lembur. Ruangan itu kecil sekali, sekitar 3×3 meter, tidak berjendela, sehingga terkesan seperti dikurung dalam sebuah kotak korek api, dan AC-nya tidak begitu dingin. Namun karena tuntutan karier, ya sudahlah, aku langsung menginput data ke dalam notebook untuk diemailkan pada kantor pusat. Tak terasa, aku sudah bekerja hingga pukul delapan malam.
Karena AC yang kurang bagus, aku merasa kegerahan dan haus. Aku ingat, di luar bilik kecil ini, di dekat lift, ada sebuah dispenser air minum, aku segera berdiri dan keluar dari ruang itu untuk mengambil air minum. Ketika aku membuka pintu, aku melihat seorang pria sedang mengambil air di dispenser itu. Nah, aku lega bahwa ternyata dispenser itu bekerja. Aku segera menghampiri dispenser itu, mengambil gelas, dan menuangkan air ke gelasku. Pria yang sedang minum tadi tersenyum menyapaku, aku tersenyum balik, sekedar ramah tamah basa-basi. Pria itu berbadan besar, tingginya sekitar 180-an lebih tinggi dariku yang tergolong jangkung. Ia tidak terlalu kurus atau gemuk, meskipun tidak juga berbentuk seperti binaragawan. Tubuhnya terbungkus rapi oleh kemeja Kenzo warna hijau muda dan di lehernya terikat dasi bercorak ramai khas Gianni Versace. Wajahnya pun biasa saja, tampang orang pengejar karir di usia pertengahan duapuluhan.
“Sedang lembur juga, Mbak?”, Tanyanya mencoba mencairkan suasana sepi.
“Iya, biasa, Mas, akhir bulan. Pas hari Jumat lagi.”
“Oh, pasti lagi nyelesaikan progress report yah?
“Iya, untung udah selesai barusan.”
“Wah, baguslah. Eh, omong-omong, Mbak kantornya di lantai berapa?”.
“Di lantai sebelas, di PT (perusahanku). Kalau Mas?”.
“Saya di lantai delapan, di PT (perusahaannya).””Oh, wajarlah kalau kita nggak pernah ketemu”.
“Haha, iya, rupanya ada gunanya juga lembur. Kita bisa saling kenal.” Pria itu berkesan begitu sopan dan ramah, matanya sedari tadi memandang hanya ke mataku, tidak ke arah kemejaku yang dua kancing atasnya terbuka, sehingga nampak putihnya kulit dadaku mengintip keluar.
“Oh iya, kita belum kenalan, Namaku Ditto.” Katanya sambil mengulurkan tangannya mengajak berjabatan tangan.
“Aku Sari.” Jawabku sambil tersenyum semanis yang aku bisa.
“Sari pulang nanti naik apa?”.
“Oh, aku bawa mobil sendiri. Kalau kamu?”.
“Aku naik mobil juga.., Eh, Sari keberatan nggak kalau kita makan malam bareng setelah ini?”.
Wah, orang ini ‘direct’ juga yah? pikirku kegirangan.
“Boleh aja, apa Ditto nggak ada yang nungguin di rumah?”.
“Ah, belum kok.” Jawabnya sambil mengerdipkan mata kiri dan tersenyum manis.
“OK, aku akan beres-beres dulu yah!”, Kataku sambil melangkah balik ke bilikku.
Aku segera mengemasi notebook dan kertas-kertas kerjaku secara terburu-buru. Ada yang aneh di pikiranku. Aku merasakan ada gairah yang mendorongku untuk berhubungan lebih intim dengan Ditto. Padahal orangnya biasa saja, kulitnya rada gelap, rambutnya cepak, wajahnya biasa saja meski ukuran tubuhnya memang cukup besar untuk ukuran orang sini. Tapi cara dia bicara, cara dia tersenyum, cara dia memandang mataku, benar-benar hangat, namun tidak nakal atau kurang ajar. Nyatanya, ia tidak berusaha mencuri pandang ke arah yang tidak-tidak seperti pria lainnya yang pernah ketemu aku. Hmm.. Kira-kira apakah dia ada keinginan untuk bercumbu denganku atau tidak yaa?
Selagi aku asyik mengkhayalkannya, terdengar ketukan di pintu.
“Masuk!” Kataku sambil berharap bahwa itu adalah Ditto.
Ternyata benar, Ditto berdiri di pintu itu sambil menenteng tas notebook di tangan kanannya. Dasinya telah dilepas, dan kancing bajunya terbuka yang di atasnya, sehingga nampak rambut-rambut halus di situ.
“Gimana, udah selesai?”, Tanyanya.
“Iya, udah, tapi sewa overtime nya sampai jam sepuluh nih, jadi masih rugi kalau aku tinggalkan sekarang!” Aku mencoba mengajak bercanda.
“Haha, pelit juga kamu, Sar! Boleh aku masuk?”.
“Silakan aja, asalkan kamu nggak keburu pulang”.
“Ah, nggak kok, ini kan Jumat, biasanya juga pulang telat”.
“Biasanya kemana aja kalau Jumat malam?”.
“Paling-paling pergi sama teman-teman main badminton atau basket”.
“Oh, seru dong? Apa sekarang nggak ditungguin teman-temannya?”.
“Ah, mendingan juga di sini nemenin Reni. Sekali-kali boleh kan ganti suasana?”Kami kembali tertawa-tawa.
Ia duduk di meja kerja, sementara aku duduk di kursi kerjaku yang tadi.
“Wah, panas sekali di sini.., AC-nya kurang bagus yah?” Katanya sambil menggulung lengan bajunya ke atas, dan membuka satu lagi kancing baju di dadanya. Aku menahan diri untuk tidak melihat ke arah rambut-rambut di dadanya.
“Sar, kamu nggak panas pakai blazer di ruang kaya gini?” Tanyanya dengan nada yang terkesan wajar, meski mungkin saja tujuannya nakal.
“Well, sebenarnya iya sih.., boleh nggak aku copot blazernya?”
“Hahaha, kok pakai minta izin segala sih? Memangnya aku Papa mertua kamu?”.
Humornya membuatku tertawa geli, tapi juga sekaligus membuatku ingin berbuat lebih jauh dengannya. Maka aku berdiri dari kursi, dan melepaskan blazerku dengan gaya yang aku buat-buat agar nampak seksi. Aku menunggu apa reaksi dia kalau dia melihat bahwa ternyata kemeja yang aku kenakan ini tidak berlengan, sehingga kehalusan bahuku bebas dilihatnya.
“Wah, ternyata nggak ada lengannya toh?, Bisa-bisa nanti orang hanya menempelkan selembar kain saja di bawah blazer”. Candanya mengomentari.
“Sialan, aku kira kamu akan bilang aku seksi, Dit!”, Jawabku menggoda.
“Hah? wah, kalau itu sih.., apa kamu masih kurang yakin? sampai-sampai aku perlu meyakinkan diri kamu lagi?”
“Hihihi, ada-ada saja. Tapi thanks lho!”, Kataku sambil mengerdipkan mata.
Lalu dengan gaya yang kocak ia menceritakan bahwa seorang pialang saham ulung akan lebih merasa tersanjung bila dipuji atas kepandaiannya memasak daripada atas kepiawaiannya menganalisis saham. Wow, aku jadi merasa tersanjung juga karena itu berarti dia mengakui keindahanku.
Tiba-tiba dia berkata lagi, “Kamu nggak minta dipijitin sekalian, Sar? Kan kalau di film-film semi, adegan cewe buka blazer dilanjut dengan adegan pijit itu trus berlanjut dengan adegan yang biasanya disensor?”.
Ya ampun.., caranya begitu jantan sekali dan sama sekali nggak kurang ajar.., Aku jadi luluh juga dibuatnya, dan aku jadi rela untuk menyerahkan tubuhku padanya.., meski sebenarnya akulah yang menginginkannya.
Aku segera menjawab, “Terserah deh, tapi nggak usah disensor juga nggak apa-apa kok”.
“OK deh, itu berarti adegan yang disensor itu bisa aja dilakukan nanti?”Katanya, sambil berdiri di belakang kursiku dan mulai memijit bahuku.
Kami terdiam sejenak, ia memijit bahuku lewat kemejaku. Rasanya mantap juga, tapi tali bra yang kukenakan terasa menyakitkan sedikit. Dan dia bukannya tak tahu itu, ia menyingkapkan kemeja tanpa lenganku ke bawah, sehingga kini pundakku terpampang di hadapannya.
“Huh, tali ini menggangguku memamerkan keahlianku memijit!” Katanya sambil menyingkirkan tali bra ku ke samping, aku jadi merasa begitu seksi, ditelanjangi perlahan-lahan seperti ini membuat pikiranku jadi aneh-aneh.
“mm.., nikmat sekali Ditt..”, Kataku sambil menikmati pijitannya yang memang nikmat dan membuatku menggeliat-geliat sedikit.
Tangannya dengan mantap memijiti pundak dan leherku, membuatku merasa begitu rileks, dan terus terang saja.., terangsang. Tiap kali jemarinya yang hangat itu menyentuhku, rasanya begitu nikmat hingga aku mengerang keenakan.
“mm.., mm.., aduuh, enaknyaa.., boleh juga tangan kamu, Dit!”
“Eh, rintihannya jangan dibuat-buat gitu dong! Nanti aku jadi ingin mijit bagian yang lain!”. Ia membuatku jadi makin terangsang dengan pilihan katanya yang selalu di luar perkiraanku.
“Berarti kalau aku merintih-rintih yang dibuat-buat, kamu pijit bagian yang lain yah?”
“OK! Setuju!” Candanya dengan nada seperti orang sedang rapat kampung. “Aahh.. mmhh.., Ohh..” Rintihku aku buat-buat sambil bercanda.
Tiba-tiba tangannya langsung turun meremas kedua payudaraku yang masih terbungkus bra itu. Tangannya diam di situ, dan dia bilang, “Tuh kan? apa aku bilang? kalau kamu buat-buat gitu, tanganku jadi memijit bagian yang lain!” Katanya sambil bercanda.., padahal aku sudah mabuk kepayang dan ingin tangannya segera meremas kedua payudaraku.
“Udahlah Dit.., sekarang kita mulai aja deh”, Kataku dengan nada serius.
“Baiklah, Saya juga ingin melakukannya sejak tadi, kalau kamu yang minta oke lah!”, Katanya.
Ia pun langsung menurunkan bra-ku ke bawah, hingga kedua susuku kini terbuka lebar. Ia memutar kursiku hingga kami kini berhadapan. Ia berlutut di depanku, matanya menatap mataku yang telah sayu terlanda birahi. Aku menggerakkan tanganku untuk melepas kacamata minusku, namun ia menghalanginya.
“Nggak apa-apa, Sar.., Aku senang melihat kamu dengan kaca mata itu.., seksi sekali!” Katanya sambil mengedipkan mata kiri.
Tanpa banyak kata, ia lalu memajukan kepalanya dan mengulum bibirku, aku terpejam ketika merasakan lidahnya menerobos mulutku. Aku agak terkejut ketika ia melepaskan bibirnya dari bibirku. Belum sempat aku membuka mata, aku sudah merasakan jilatan lidahnya membasahi leherku yang jenjang, merambat menyusuri bahuku.., hangat sekali rasanya.
“Nngg..”, Aku mulai merintih pelan sambil menengadahkan kepalaku. Sementara lidahnya melingkar-lingkar mengolesi leherku, turun ke belahan dadaku.., menari-nari di situ.., uhh.., aku semakin tak karuan rasanya.
“Augh, cium yang aku mesra..!” Aku meracau tak karuan.
“Wah.., ketahuan nih, udah pengen yaa?”, Godanya nakal. Aku sudah kesetanan, segera kudekap kepalanya dan kutarik mendekati dadaku, dan kubusungkan kedua dadaku agar ia segera mengulum puting susuku. Dia malah berkata lagi, “Iya, iya aku tahu maksudnya kok.., sslurp”.
“Uhgkk”, Mulutnya menangkap puting susuku yang kanan, lidahnya menjilat-jilat lembut, aduuh.., rasanya gelii dan nikmaat sekali.., aku menggelinjang-gelinjang menahan geli yang luar biasa, lidahnya seperti melingkar-lingkari puting susuku dengan cepat namun lembut. Begitu gelinya hingga punggungku terlepas dari sandaran kursi dan melengkung seperti busur panah.
Kini lidahnya berpindah ke puting susuku yang kiri, mengait-ngaitnya.., Aduuhh aku semakin lupa daratan, Aku nggak tahu kenapa, tapi jilatan Ditto rasanya begitu berbeda, benar-benar membuatku seperti melayang-layang kegelian, rasanya seluruh badanku kehilangan energi.., lemas sekali, tapi terasa nikmaat sekali. Puting susuku yang kanan kini dipilin-pilinnya.
Uhhff.., Kedua puting susuku yang sensitif ini menjadi bulan-bulanan mulut rakus Ditto, aku merintih dan mengerang sebisaku, keringatku mulai menetes, rasanya sulit sekali untuk bernafas teratur, tiap kali menarik nafas selalu terhenti oleh rasa geli yang menyengat puting susuku.
Tiba-tiba ia berhenti. “Sar, naik ke meja dong?”, Katanya sambil mendirikan tubuhku. Karena sudah terangsang tak karuan, aku menurut saja ketika ia menelentangkan tubuhku di meja kantor, kemejaku telah terbuka kancingnya, namun ia tidak melepasnya, hanya menyingkirkan ke kiri kanan. Aku sempat tertegun melihat kemeja Ditto masih tampak rapi, hanya celananya saja yang terlihat menonjol karena desakan kejantanannya. Aku tertegun juga ketika melihat kedua pentil susuku terlihat kemerahan, berdenyut denyut dan mencuat tinggi sekali. Aku segera kembali terpejam ketika mulut rakusnya kembali menyerang kedua susuku. Puting-putingku dijilat, dihisap, digigit, dan aku tak tahu diapakan lagi.., rasanya luar biasa geli dan nikmat. Aku hanya bisa telentang di meja itu sambil terengah-engah dan menggelinjang menahan serbuan birahi.
“Ahhkk.., sshh.., mmh..”, Aku mendesah dan meracau tak karuan. Sementara tangan kananku mulai gatal dan menyusup kebalik rok mini dan celana dalamku, menggosok-gosok bibir kelaminku yang rupanya telah lembab dan basah sekali dari tadi.
Kini Ditto memilin-milin kedua puting susuku dengan jari-jarinya, dan lidahnya menyusuri perutku yang langsing, menjilati pusarku. Lidahnya mendarat di tempat-tempat tak terduga yang memberiku sensasi yang luar biasa selain pilinan jarinya pada puting susuku. Paha bagian dalamku tak luput dari jilatan-jilatannya yang mesra dan buas. Disingkapkannya rok miniku ke atas, lalu jemarinya kembali ke puting susuku seolah tak membiarkan mereka istirahat. Digigitnya karet celana dalamku, secara refleks aku merapatkan kaki dan mengangkat punggungku agar ia mudah melepaskannya. Aku tak tahu diapakan, tapi celana dalamku segera lepas. Secara sukarela aku mengangkangkan kedua tungkaiku lebar-lebar agar ia bisa memandangi kewanitaanku yang telah membanjir karena ulahnya.
Ditto melepaskan kedua putingku, lalu menekan pahaku keluar, agar ia lebih bebas lagi memandangi kewanitaanku. Aku hanya terengah-engah memandangi langit-langit dalam keadaan terangsang sekali. Akhirnya aku mampu menarik nafas panjang, karena kedua putingku tak lagi menerima sengatan birahi darinya. Tapi tiba-tiba kurasakan hawa dingin di kewanitaanku, ia meniup-niupnya, memberiku rasa geli yang aneh.., membuatku semakin tak tahan lagi, ingin ia segera menancapkan kejantanannya ke tubuhku.
“Ohh.., cepatlahh Dittoo.., ayo.., kamu hebat.. deh!”.
“Sar.., badan kamu indah sekali.., luar biasa.., cantik sekali”.
“Please, lakukan sesuatu..” Aku merintih memintanya segera menyelesaikannya.”Ahhgg..”, Aku menjerit dan menggelinjang hebat ketika lidahnya tiba-tiba menyayat clitorisku dengan cepat dan tajam. Lalu kewanitaanku seperti diselimuti oleh sesuatu yang basah, panas, dan lunak, terhisap-hisap, dan clitorisku tersayat-sayat oleh sesuatu.
Karuan saja aku makin tak tahan, menggeliat-geliat tak karuan, punggungku terangkat-angkat dari meja itu, mataku tak mampu kubuka, nafasku kian terasa berat, rasanya gelii sekali.., nikmat tak terkira, “Oohh.., Dittoo.., uuhh.., enaak sekalii.., sshh.., kamu apain akuu.., aduuhh”.
Rintihanku kian tak terkendali, aku segera memlintir-mlintir kedua puting susuku untuk menambah kenikmatan, meremas kedua susuku yang kenyal, sementara Ditto tak henti mengirimkan kehangatan birahi lewat bibir kewanitaanku. Jilatan dan hisapan mulut Ditto kian buas menerpa kewanitaanku. Apalagi ketika jarinya ditusukkannya ke dalam liang kewanitaanku, dan menari-nari di dalamnya.., Aduuh.., benar-benar tak terperi nikmatnya.
Tusukan jari Ditto menyentuh tempat yang tepat.., berkali-kali.., Aduhh.., terasa seluruh energiku seperti terhisap ke tempat itu.., terkumpul di situ.., lalu meledak.
“Aahhgg Dittoo.., uhh..”, Aku segera mencapai klimaks. Orgasme yang luar biasa sekali.., merenggut sebagian kesadaranku.., hingga kini aku terkulai lemas. Aku mencoba mengatur nafas.., tapi sia-sia.., kenikmatan ini benar-benar membuatku terbang melayang. Aku terpejam, merasakan nikmatnya diriku terombang-ambing ke alam tak sadar.., menggumam.
“mmhh.., Ditto.., nikmat sekali.., hh”.
“Sari, mau istirahat dulu?”.
“Ngghh.., nggak.., langsung aja, goyang yang cepat! sekarang!”, Aku tak mampu mengontrol pilihan kataku lagi, birahiku telah menguasai diriku.
“Well, baik kalau begitu..”, Itu kata terakhir yang kudengar dari Ditto, lalu sambil hanya dapat memandangi langit-langit aku merasa pahaku dikangkangkan, tiba-tiba.., sspp.., Kejantanannya mengisi tiap rongga di liang kewanitaanku ini.
“Aduuhh.., Ohh.., terusin sayangghh.., deeper..”, Aku merintih tak karuan ketika ia mulai menggerakkan tubuhnya. Ia berdiri sementara aku telentang di meja, jelas ia sangat leluasa menggerakkan tubuhnya, kejantanannya terasa menyodok dan menggerus-gerus seluruh bagian dalam kewanitaanku dengan buas dan garangnya.
Aku tak mampu bergerak membalas karena masih lemas oleh orgasme yang pertama tadi.., namun persetubuhan ini rasanya lebih hebat lagi.., rasa-rasanya seluruh tubuhnya memasuki liang kewanitaanku, aku hanya memejamkan mata, menggeliat, merintih. “Uhh..”. Sodokan-sodokan kejantanannya terasa kian dalam menerobos dasar kewanitaanku telapak-telapak tangannya yang kasar tak henti meremas dan memegang kedua susuku.
Beberapa menit kemudian, Ditto tiba-tiba menarik kejantanannya dari kewanitaanku, lalu dengan begitu cepat membalikkan tubuhku hingga kini badanku tengkurap di meja, namum kakiku menjuntai ke lantai, puting susuku terasa geli merasakan dinginnya meja kantor itu, aku hanya terengah.
Ditto menikamkan kejantanannya lagi ke lubang kewanitaanku dari belakang.., “Uffhh..”, sensasi yang berbeda lagi.., ia mengocok tubuhku keras sekali hingga meja itu bergoyang-goyang, saat itu juga, aku merasakan klimaks menyambar tubuhku.., kewanitaanku serasa mengejang, menggigit kejantanan Ditto, kedua tanganku mencengkeram ujung meja kuat-kuat, tubuhku menegang, dan aku merasakan adanya gelombang kenikmatan yang menyapu jiwaku, merenggut tenagaku, aku menjerit tertahan “Ahkk!”. Lalu aku merasakan nikmat yang luar biasa dan tubuhku serasa lemas sekali.
“Aduuh.., Ditt.., Enakk sekali.., hh”.
“Tahan sebentar, ya Sari.., bisa kan?”, Jawabnya sambil mempercepat gerakannya.
“Ahhkk.., sakit.., pelan-pelan dongg..”, Kewanitaanku terasa ngilu.
“Sebentar saja yang.., sebentaar lagii”.
“Ohh.., Uhhg.., Ngg..”, Aku mengerang-erang menahan ngilu, namun rasa sakit itu tak bertahan lama ketika tiba-tiba kehangatan kembali mengalir lewat kewanitaanku. Aku serasa melambung lagi oleh orgasme yang ketiga, ketika sperma Ditto menyembur menghangatkan sudut-sudut liang kewanitaanku. Kali ini, kenikmatan itu mengantarkanku ke alam tak sadar untuk beberapa saat.
Cukup lama aku tertelungkup di meja itu, terengah-engah, dibanjiri keringat, lemas sekali seperti setengah pingsan. Yang dapat kurasakan hanya rasa nikmat dan kepuasan tiada tara, aku sempat melihat Ditto melemparkan tubuhnya ke kursi kerja, lalu memejamkan matanya.
Beberapa saat kemudian, aku tersadar. Dengan sisa tenagaku aku mencoba berdiri dan merapikan kemejaku yang telah kusut tak karuan karena habis bersetubuh tanpa melepaskan pakaian. Tak kukenakan kembali celana dalamku karena telah sedikit basah oleh cairan kenikmatanku ketika foreplay tadi.
Kukenakan kembali blazerku, kulihat Ditto sedang berdiri bersandar di pintu tanpa ada kusut sedikitpun di kemejanya, namun wajahnya tampak berseri-seri.
“Sari, udah jam sepuluh seperempat!”.
“Iya, sudah waktunya pulang nih”.
“Nah, dengan begini kamu nggak rugi kan?”.
“Apanya yang nggak rugi?”.
“Kan bayar sewa ruang overtimenya sampai jam sepuluh!?”.
Kami tertawa-tawa lagi. Lalu berjalan menuju tempat parkir mobil kami di lantai lima. Di lift, sebenarnya ingin juga sekedar berpelukan atau berciuman, tapi sayang sekali satpam gedung ikut berada di lift, senyam senyum memandangi wajah-wajah kami yang kusut meski berseri-seri. Semenjak itu, aku masih beberapa kali lagi melakukannya dengan Ditto, sampai ia dipindah tugaskan menjadi kepala pemasaran di daerah lain. Dan aku?
Well.., Ia memang luar biasa, tapi availability ialah segalanya, bukan? Aku kembali mengejar karier, sambil bertualang dari satu pelukan ke pelukan lain para pria (dan kadang-kadang wanita) yang aku taklukkan dengan tubuhku.
Owwww….yesss…nooo….ahhhhh…cukup sekian Cerita Sex Dewasa Kerja Lembur kiriman dari sari. Thank ceritanya

Cerita Dewasa : Seks Dengan Mama Temanku

Narasi itu ku catat berdasar pada pengalaman pribadiku yang baru2 saja ku alami, yakni dengan Ibu rekanku yakni tante Rachel (Tante R). Beliau tak lain yaitu ibu kandung dari kawan baik-ku Adan yang ku kenal dekat waktu geser kekota kembang untuk kuliah ditahun 2011. saya juga sebagai seseorang rantau sudah pasti merindukan hangatnya tinggal dirumah serta kawanku Adan kebetulan yaitu pribumi asli kota kembang yang tinggal didaerah tengah kota. Meskipun mulai sejak kecil Adan serta keluarga hidup berpindah2 negara lantaran ayahnya bertugas di kemenlu.
Rumah besar yang cuma dihuni oleh adan itu jadi basecamp ku sepanjang menimba pengetahuan dikota kembang.
telah Nyaris 1 th. saya bolak balik rumah adan yang senantiasa kosong serta sore ini saya luangkan untuk melepas capek dirumah adan
Adan (A) • Saya (G)
G : ” serta, mabok yuk.. gw bawa minuman**** nih! ”
A : ” wah sorry zy kayanya lu mesti buru2 simpen tu minuman skrg juga. Nyokap gw baru saja dateng dari qatar lagi stay di indo satu bulan itu, tuh lagi nonton tv diruang tengah ”
G : ” aduh okeoke gw masukin mobil gw dahulu deh nih minuman ” lantas saya bergegas kearah pintu keluar untuk menyimpan botol minuman yang saya bawa.
Se-kembalinya saya kedalam rumah tiba2 ada nada yang menghentikanku ” anda siapa? Temannya adan ya? ” Dengan tenang sembari lihat ke arah sumber nada saya menjawab ” iya tante saya teman kuliahnya adan ” saya hampiri mamanya adan lantaran akan salam serta berteman serta saat itu juga mataku tak berniat memindai bentuk badannya, ” panggil saja tante rachel ” ucapnya sembari memberi tangannya padaku untuk bersalaman lantas saya bergegas masuk ke kamar Adan.
Sesudah pulang kekosan saya masih tetap terbayang muka serta body sexynya tante R, Kutaksir toket tante R memiliki ukuran 38b, dengan tubuh yang ramping serta kaki panjang bikin toket tante R tampak sangatlah besar seperti ingin tumpah. Namun saya tak enak membayangkannya terus-terusan lantaran beliau tak lain yaitu ibu dari kawan baik ku.
Singkat narasi, kegiatanku jadikan rumah adan juga sebagai maksud bermalas malasanku sehari-harinya tak terhalangi walau mamanya tengah diindo… lantaran tiap-tiap saya datang kerumah adan, Tante R senantiasa tengah keluar rumah tak tahu kemana mungkin saja lantaran tidak sering kebandung dia menyempatkan diri untuk bersua rekan2 lama serta keluarganya, hingga pulang senantiasa agak larut. Sampai2 se- minggu berlalu mulai sejak kehadiran tante R dibandung saya belum pernah melihatnya tengah ada dirumah.
Siang itu kami (saya serta adan) tengah kerjakan pekerjaan kuliah yang deadline dikumpulnya besok pagi, oleh karena itu kami kerjakan pekerjaan dengan cara bergiliran yakni 1 nugas 1 lagi istirahat, serta kebetulan yang pertama kerjakan yaitu adan. Jadilah saya istirahat serta tertidur dikamar adan hingga giliran kerjakan tugasku tiba.
” Woy, bangun lu giliran lu nih…. yang sisi gw telah kelar. Telah jam 7an nyeet ” teriak adan.
Saya yang tengah tertidur dengan malas2an bangkit serta kerjakan keharusan ku.
G : ” Tailaaah serta ada banyak bgt itu kerjaan, mana gw laper lagi…. ” Ocehku dgn menggerutu.
A : ” Yaudah sana baju makan saja… tadi cocok maghrib nyokap gw dateng bawa makanan tuh ditaro dimeja makan. Gw ingin tidur asli ngantuk bgt zy ” lantas adan memeluk guling serta berselimut sinyal bersiap untuk tidur…
G : ” Serta… gw baju makan ya, lu ingin gw bawain kekamar tidak makanannya? ”
Sembari mengantuk serta berbalik adan menjawab
A : ” enggaak gw ingin tidur saja. Makanan lu abisin saja, selalu bangunin gw kelak pagi agar tidak telat ”
perutku yang telah lapar membuatku bergegas baju makan rumah adan. Kulihat ada 3 piring yang disediakan di atas meja.
Mungkin saja buat aku adan serta tante rachel, Barusan saya duduk tante rachel buka pintu kamarnya serta memanggil agak keras ” sayaaang makannya bareng ibu ya ”
Sembari menuju kearah bangku didepanku tante r ajukan pertanyaan ” loh gezy, adan mana? ” ajukan pertanyaan dengan muka heran
G : ” tidur tante tuturnya lelah setelah nugas selalu minta dibangunin besok pagi saja agar tidak telat ngampus ”
T : ” ooohh… yaudah anda makan saja sama tante gapapa agar si adan bobo ” sembari duduk didepanku memakai daster tidak tebal yang menyembulkan keindahan belahan dari toket besarnya, hal semacam ini sontak bikin makan ku jadi tak tenang lantaran kontolku ngaceng melihatnya…
Saat makan kami tak demikian banyak ada percakapan serta cuma bertanya jawab umum namun panorama didepan wajahku itu sangatlah tak umum, mau sekali kuraba serta kujilati puting tante R terasa.
Hingga pada saat usai makan serta tante R akan merapihkan meja serta menyuruhku untuk tinggal duduk sebentar serta mencicipi pudding bikinannya. Wah suka terasa ditahan lebih lama di sini sama mamanya adan.
” Gez, gezy…. tolongin tante dong, gez! ”
Saya tersadarkan saat itu juga mendengar teriakan minta tolong tante R serta menghampirinya di dapur
G : Dengan suara sigap saya ajukan pertanyaan ” mengapa tante? ”
T : ” itu tolongin tante dong gezy, tangan tante nyangkut cocok ingin ambillah cincin yang jatoh kedalem ” dengan muka jengkel dia tunjukkan tangannya yang masuk 2/3 nya ke lubang saluran air.
Dari samping saya coba menarik tangan tante R keluar tetapi tak bisa
T : ” Aduh gezy anda nariknya yang kenceng maka dari itu agar tangan tante dapat keluar ”
G : ” Saya tidak dapat kenceng jika dari samping nariknya. Tp jika saya tariknya dari belakang takut tante geram. Jadi bagaimana dong tan? ”
T : ” yaudah dari tempat mana saja tariknya buruan nak, tangan tante keram lama2 ”
Hmmm, pucuk dicinta pikirku. Saya bergegas mengambil posisi dari belakang tante R supaya dapat menarik tangannya keluar dengan lebih kuat. ” saya tarik ya tante… kayanya agak sakit tahan ya tante ” saya rapatkan badanku dari belakang tante R serta ke-2 tanganku mencapai tangannya yang telah siap ku tarik supaya bisa keluar dari saluran air itu.
Baru kusadari saat ini bahwa adik kecilku yang dari tadi berdiri ikut-ikutan nempel di pantat tante R yang cm pakai daster sama celana dalam doang jadi berasa bgt belahan dari bongkahan pantatnya.
” Satu… dua.. ” *kedua tanganku menarik kencang tangannya serta satu kakiku mendorong ketembok serta pada akhirnya *Gubrakkkk! #/&* (* kami juga terjatuh dengan posisi tante R menindih tubuhku…
” Awww sakit bgt tangan tante gez ” sembari berdiri serta lihat ke arahku yang masih tetap dilantai ” terima kasih ya gezy maaf bgt tante ngerepotin anda… haha sampai jatoh gitu anda gez, maafin tante ya gezy ”
lantas saya berdiri serta berupaya menutupi sisi kontolku lantaran celanaku terserang air ketika jatuh.
” Iya gapapa tante…. seneng juga kok dapat bantu tante ” .
Mata tante R sedikit berarah pada celanaku yang basah namun segera berpaling lagi.
G : ” gezy permisi ke kamar adan dahulu ya tante ingin sekalian ubah celana serta ngerjain pekerjaan soalnya ”
T : ” yaudah gih anda ke kamar adan. Kelak tante bawain saja puddingnya ke kamar adan ya agar sekalian kasih ke adan juga puddingnya. Sekali lagi terima kasih ya gez ”
Sesudah bebersih ku teruskan kerjakan pekerjaan kuliahku sembari dibayang2i rasa waktu kontolku melekat dipantat tante R. Selang saat tak lama tante R dengan baju yang masih tetap sama masuk ke kamar adan serta membawa pudding untukku serta adan. Sesudah coba bangunkan adan namun gagal pada akhirnya tante R yang duduk dikarpet samping kasur repot main hape sembari bercakap ngalor ngidul denganku yang jugaduduk dikarpet sambil kerjakan pekerjaan kuliahku.. tiba2 tante R dengan rada geli serta tertawa berkata dengan pelan ” idih gezy… anda tidak normal ya? Kok simak adan lagi bobo itunya berdiri? Hahaha ”
Saya kaget sekali… bukanlah lantaran dituduh tak normal, namun lantaran tante R nyatanya memerhatikan kontolku yang berdiri
G : ” maaf tanteee… itu berdirinya tidak berniat kok cocok tante duduk sini ” balasku dengan pelan serta suara bercanda.
T : ” ehhhh.. basic ABG dibercandain sekali manjang yaah bercandanya ” celetuk tante R sembari mencubit pahaku pelan…
G : ” Hehehe dapat saja si tante… itu memang manjang sendiri tante ” sahutku dengan lebih bercanda…
T : ” Anda ih temannya lagi tidur jadi godain mamanya ” sembari berdiri serta jalan masuk ke toilet kamar adan…
seperti memperoleh lampu hijau, libidoku telah tak terbendung lagi… Mau sekali kurasakan kehangatan badan mamanya adan yang bener2 buat saya sange bgt. Saya segera bergegas hampiri tante R kekamar mandi yang pintunya tak ditutup. Kulihat tante R tengah berdiri didepan kaca serta dengan tanpa ada nada kudekap tante R dari belakang serta tanganku yang satunya meraba toket indah yang mulai sejak tadi mau kucicipi.
Seperti orang kerasukan, saya tak peduli didepan kamar mandi itu ada seseorang kawan baik ku tengah tidur… tante R sekalipun tak berikan penolakan pada rabaan serta gesekan2 dipantatnya ” sshhhhh…. ssstttt awas adan bangun ah sayang…. ” sembari menggelinjang didepan kaca serta menggesek2an pantatnya dengan kontolku yang memiliki ukuran tengah (seputar 14, 5 cm) .
Dengan tanganku bermain diputingnya saya tau bahwa tante R pasti juga lg horni berat. Sampai2 bikin nada desahan terus-terusan di dalam kamar mandi adan.
Adan seperti terganggu serta terbangun dari tidurnya waktu lalu berteriak ” woy zyy, berisik bgt lu malem2 gw lagi tidur… buruan lah dikamar mandinya gw kebelet pipis nih ”
G : ” Iya iya serta bentar gw lg ingin mandi ” sembari menyalakan shower saya tanggalkan satu untuk satu baju tante R serta tante R cuma dapat diam dengan muka menahan desah… digerakannya tangan2 lentik ini kearah kontolku yang masih tetap dibalut celana boxer serta mengenggamnya dengan kuat. Terasa seperti disetrum waktu tangannya megangin kontolku.. Situasi yang demikian panas buat saya tak peduli lg… saya tutup gorden untuk mandi seraya ku tunggingkan tante R di bawah shower. Kudoggy dia dengan tempo pelan namun konstan. Kelihatannya kontolku penuhi semua ruangan dalam memek tante R. Selalu kuraba payudara yang indah ini tanpa ada hentii. 3 Menit jalan saya baru sadar bila adan mengetuk2 pintu kamar mandi
*tok.. tok.. tok.. *
A : ” Woy zy buruan….. gw masuk nih jika lama. Gw kebelet bgt ”
saya meyakini bahwa adan tidak paham mamanya tengah di dalam kamar mandi nikmati doggy styleku di bawah shower..
G : ” Yaudah masuk saja gw lg showeran ” teriak ku berikan isyarat masuk pada adan.
Berbayang tampak di balik gorden adan lagi kencing serta tidak paham jika saya lg ngewe sama mamanya. Tante R juga tak dapat berkata apa2 dia cuma menggoyangkan pantatnya serta merem melek di posisi nungging…
**brak! @#$^*
nada pintu tertutup tandanya adan telah keluar serta tak mengerti bahwa tante R tengah diambang orgasmenya yang ke 3 dengan sahabatnya di dalam toilet kamar pribadinya