Fanya Agustina itulah aku seorang siswi kelas X yang bersekolah di SMS Juanda Lampung, aku sudah 3 tahun di Lampung bersama orangtuaku. Sebelumnya aku tinggal di Bogor namun karena ayah mendapat tugas untuk mengurusi perusahaan yang ada di Lampung dengan sangat sedih aku pun ikut bersama orangtuaku pindah ke Lampung, tempat dimana saat ini aku tinggal.
Angin senja seakan menusuk tubuhku. Kupandang matahari yang sebentar lagi akan terbenar di atas pasir putih, udara dingin seakan sangat terasa saat itu setelah matahari tenggelam. Aku beranjak menuju rumah dari jauh kulihat seseorang berdiri di depan rumahku. Dan segera aku berlari.
“Hai kak. Tumben ke rumah ada apa ya kak? Kakak sudah lama disini, maaf ya kak tadi anya abis dari pantai” Kataku.
“Nggak kok tadi abis dari rumah Gito. Ini iseng aja ke rumah kamu” Katanya.
“Oh… Dari rumah kak Gito” Kataku.
“Iya. Fan, kakak sebenarnya mau ngajak kamu jalan, mau gak?” Tanyanya.
“Hm… Ya mau dong. Apa sih yang nggak buat Kak Calvin” Candaku
“Really?” Katanya.
“Iya kak aku serius. Tapi bentar ya kak, aku mau ganti baju dulu. Kakak tunggu di dalam aja dulu” Kataku.
“Ok” Katanya.
“Ya udah masuk dulu kak. Anya mau ganti baju dulu” Kataku mempersilahkan Kak Calvin masuk dan langsung menuju ke kamar.
“Hai kak. Tumben ke rumah ada apa ya kak? Kakak sudah lama disini, maaf ya kak tadi anya abis dari pantai” Kataku.
“Nggak kok tadi abis dari rumah Gito. Ini iseng aja ke rumah kamu” Katanya.
“Oh… Dari rumah kak Gito” Kataku.
“Iya. Fan, kakak sebenarnya mau ngajak kamu jalan, mau gak?” Tanyanya.
“Hm… Ya mau dong. Apa sih yang nggak buat Kak Calvin” Candaku
“Really?” Katanya.
“Iya kak aku serius. Tapi bentar ya kak, aku mau ganti baju dulu. Kakak tunggu di dalam aja dulu” Kataku.
“Ok” Katanya.
“Ya udah masuk dulu kak. Anya mau ganti baju dulu” Kataku mempersilahkan Kak Calvin masuk dan langsung menuju ke kamar.
Aku segera membuka lemari dan memilih baju yang ku anggap sesuai dan segera memakainya, setelah semua kuanggap selesai aku pun langsung ke ruang tamu menemui Kak Calvin.
“Berangkat yuk kak?” Ajakku sambil tersenyum manis.
“Cannn… Eh… Iya iya ayo Fan” Kata Kak Calvin terpukau melgat penampilanku.
“Berangkat yuk kak?” Ajakku sambil tersenyum manis.
“Cannn… Eh… Iya iya ayo Fan” Kata Kak Calvin terpukau melgat penampilanku.
Aku dan Kak Calvin pun berpamitan dengan ibu dan segera pergi, Kak Calvin mengajakku ke Taman.
“Turun yuk, kita udah sampai” Kata Kak Calvin.
“Eh.. Udah sampai ya kak?” Tanyaku sedikit bingung.
“Iya Fan Udah sampai, yuk turun” Kata Kak Calvin.
Kak Calvin pun turun lalu membukakan pintu mobil untukku. Kami pun duduk di taman sambil melihat bintang. Tak lama kemudian seseorang datang menghampiri kami sambil bermain gitar. Kak Calvin hanya tersenyum kepada orang itu lalu mengambil gitarnya. Orang itu pun pergi sambil berkata “Good luck”.
Kak Calvin berdiri dan melontarkan senyum termanisnya untukku lalu menyanyikan lagu menghujam jantung milik Tompi sambil memainkan gitar.
“Turun yuk, kita udah sampai” Kata Kak Calvin.
“Eh.. Udah sampai ya kak?” Tanyaku sedikit bingung.
“Iya Fan Udah sampai, yuk turun” Kata Kak Calvin.
Kak Calvin pun turun lalu membukakan pintu mobil untukku. Kami pun duduk di taman sambil melihat bintang. Tak lama kemudian seseorang datang menghampiri kami sambil bermain gitar. Kak Calvin hanya tersenyum kepada orang itu lalu mengambil gitarnya. Orang itu pun pergi sambil berkata “Good luck”.
Kak Calvin berdiri dan melontarkan senyum termanisnya untukku lalu menyanyikan lagu menghujam jantung milik Tompi sambil memainkan gitar.
Setelah selesai bernyanyi, kak calvin menaruh gitar itu dan kembali duduk. Kak Calvin pun memutar badannya menghadapku.
“Fanya” Kata Kak Calvin.
“Ya kak” Jawabku.
Kak Calvin pun menggenggam tanganku lalu berkata “Fanya aku sayang kamu dan aku akan selalu ada untuk kamu”
Tiba-tiba sebuah tulisan bersinar muncul dengan tulisan yang berisi “I love you” Aku tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban bahwa aku juga menyayanginya. Dan malam ini kami habiskan berdua dengan bahagia.
“Fanya” Kata Kak Calvin.
“Ya kak” Jawabku.
Kak Calvin pun menggenggam tanganku lalu berkata “Fanya aku sayang kamu dan aku akan selalu ada untuk kamu”
Tiba-tiba sebuah tulisan bersinar muncul dengan tulisan yang berisi “I love you” Aku tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban bahwa aku juga menyayanginya. Dan malam ini kami habiskan berdua dengan bahagia.
Cerpen Karangan: Yolanda Salsabilla
Facebook: Yolanda AlcSyarief
Namaku Yolanda Salsabilla, lahir di Palembang, 2 Agustus 2001, dan bersekolah di SMPN 16 Palembang, memiliki hobby membaca buku mulai dari novel, buku pelajaran, buku sejarah, dan lain lain.
Facebook: Yolanda AlcSyarief
Namaku Yolanda Salsabilla, lahir di Palembang, 2 Agustus 2001, dan bersekolah di SMPN 16 Palembang, memiliki hobby membaca buku mulai dari novel, buku pelajaran, buku sejarah, dan lain lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar