Banyak yang menyebut Portugal sebagai finalis penuh keberuntungan. Pendapat mereka terlontar setelah melihat permainan Portugal sejak fase grup Piala Eropa. Memang harus diakui bahwa Portugal tak menampilkan gaya permainan yang atraktif.
Portugal sendiri menembus putaran final Piala Eropa setelah menguasai Grup I kualifikasi. Keberuntungan mereka dimulai dari sini karena hanya harus bertemu tim-tim seperti Albania, Denmark, Serbia, dan Armenia. Keberuntungan Portugal berlanjut karena ditempatkan di Grup F Piala Eropa 2016.
Pasalnya, itu adalah grup yang ditempati tim-tim medioker seperti Hongaria, Islandia, dan Austria. Faktanya, Portugal malah terlihat kewalahan menghadapi persaingan di Grup F. Mereka tak mampu meraih satu pun kemenangan setelah ditahan Islandia 1-1, Austria 0-0, dan Hongaria 3-3.
Menariknya, keberuntungan masih saja menaungi Portugal karena mereka berhak lolos ke perdelapan final setelah masuk kategori peringkat ketiga terbaik.
Pasalnya, itu adalah grup yang ditempati tim-tim medioker seperti Hongaria, Islandia, dan Austria. Faktanya, Portugal malah terlihat kewalahan menghadapi persaingan di Grup F. Mereka tak mampu meraih satu pun kemenangan setelah ditahan Islandia 1-1, Austria 0-0, dan Hongaria 3-3.
Menariknya, keberuntungan masih saja menaungi Portugal karena mereka berhak lolos ke perdelapan final setelah masuk kategori peringkat ketiga terbaik.
Tak berhenti sampai di situ, Dewi Fortuna masih menaungi mereka kala menghadapi Kroasia di perdelapan final. Kemenangan 1-0 didapat Portugal lewat gol Ricardo Quaresma di menit 117.
Keberuntugan pula yang melapangkan jalan Selecao ketika bertemu Polandia di perempat final. Setelah main 1-1 di waktu normal, Portugal memenangi duel adu penalti dengan skor 5-3. Kupon keberuntungan mereka pun masih berlaku di semifinal. Meski kalah dalam penguasaan bola, Portugal menang dua gol tanpa balas.
Faktor itu yang membuat Ronaldo yakin timnya bisa menaklukkan tuan rumah Prancis dalam final Piala Eropa 2016 di Stade de France, Senin (9/7/2016) dinihari WIB. Ia siap menjaga rekor tak terkalahkan Portugal demi membawa pulang gelar juara.
"Suporter tentu akan mendukung Prancis. Tapi, itu adalah final dan apa pun bisa terjadi. Kami akan siap dan sulit dikalahkan. Sejak turnamen dimulai, tak ada yang mampu mengalahkan kami. Dan, saya berharap Prancis juga tak mengalahkan kami," kata Ronaldo seperti dikutip UEFA.Keberuntugan pula yang melapangkan jalan Selecao ketika bertemu Polandia di perempat final. Setelah main 1-1 di waktu normal, Portugal memenangi duel adu penalti dengan skor 5-3. Kupon keberuntungan mereka pun masih berlaku di semifinal. Meski kalah dalam penguasaan bola, Portugal menang dua gol tanpa balas.
Faktor itu yang membuat Ronaldo yakin timnya bisa menaklukkan tuan rumah Prancis dalam final Piala Eropa 2016 di Stade de France, Senin (9/7/2016) dinihari WIB. Ia siap menjaga rekor tak terkalahkan Portugal demi membawa pulang gelar juara.
Bagi Ronaldo, ini adalah final keduanya di Piala Eropa. Kesempatan sebelumnya didapat pada final Piala Eropa 2004. Ronaldo yang saat itu masih berusia 19 tahun dan mencetak dua gol di turnamen gagal membawa Portugal meraih gelar juara. Mereka dipaksa menyerah 0-1 dari Yunani.
Tentu, Ronaldo tak ingin kembali membuang kesempatan tersebut. Apalagi, ia juga sudah berkontribusi besar di balik sukses Portugal ke final. Total, sudah tiga gol dan tiga assist yang disumbangkan Portugal buat tim besutan Fernando Santos itu.
Ronaldo juga memiliki peluang untuk menorehkan rekor baru. Jika mencetak satu gol ke gawang Prancis, ia akan melampaui torehan Michel Platini, legenda Prancis, sebagai Top Scorer Euro sepajang masa. Saat ini keduanya masing-masing mengoleksi sembilan gol. Bedanya, Platini melakukan hal itu dalam satu turnamen. Berbeda dengan Ronaldo yang meraihnya dalam empat edisi Piala Eropa.
"Hal-hal seperti itu terjadi secara alami. Saya mencoba untuk tak terlalu terobsesi dengan rekor. Itu bagus, tapi tidak lebih. Saya merasa hebat, muda, dan kuat. Jadi, apa yang saya inginkan adalah terus menuai kesuksesan," ungkap mesin gol Real Madrid itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar