-

 photo suryaqq728x90_zps62axxndh.gif  photo judi13-728x90_zpsa5peghff.gif
 photo Firaun-Poker-728x90_zpsmmky9jss.gif
 photo im2bet-928x90_zpsw6rsjjqf.gif  photo klikbet_zpsf2qh2m6h.gif

Olahraga

Selasa, 14 Juni 2016

Jokowi Tidak Ingin Ahok Maju Lewat Independen, Cerita Adian Napitupulu

Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu mengatakan Presiden Joko Widodo tidak menginginkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) maju sebagai calon independen dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
Adian mengungkapkan, keinginan Jokowi itu diketahui olehnya saat dirinya mendampingi Jokowi kala menghadiri pameran foto oleh relawan Jokowi di Jakarta, 1 Mei 2016.
“Banyak orang bertanya-tanya tentang bagaimana sikap Presiden Jokowi melihat Ahok. Sebagian besar menafsirkan Presiden mendukung langkah Ahok untuk maju sebagai calon independen, apalagi Ahok memang diketahui punya kedekatan dengan Presiden. Saya pun pernah berpikir seperti itu,” ujar Adian melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (14/6).
Adian mengatakan pada 1 Mei 2016 itu kala dirinya mendampingi Jokowi melihat pameran foto, dirinya turut menyampaikan beberapa hal kepada Presiden mulai dari BUMN yang didominasi orang-orang lama, hubungan antara DPR dengan mitra kerja yang kurang harmonis hingga harga kebutuhan pokok di pasaran.
Namun, kata Adian, diluar dugaan, Presiden yang sedang melihat-lihat foto, tiba-tiba berbalik menatap dirinya dan Ketua Bara JP relawan Jokowi, Sihol Manulang yang ikut mendampingi.
Presiden kemudian bertanya, pertanyaan yang menurut Adian, tidak diduga.
“Beliau tanya ‘bagaimana Ahok menurut kamu?’,” kata Adian.
“Sihol Manulang menjawab ‘susah pak, sombong’. Sementara saya mengatakan ‘saya terserah Presiden dan Partai’,” kata Adian lagi.
Adian melanjutkan, setelah itu Presiden mengatakan bahwa Ahok memang agak susah untuk diberi pengertian. Jokowi, sebut Adian, juga melontarkan beberapa pernyataan yang intinya menurut pemahaman Adian adalah keinginan Jokowi agar Ahok tidak maju melalui jalur independen.
“Karena Jakarta berbeda dengan provinsi lainnya, Jakarta adalah Ibu Kota dan membangun Jakarta butuh kekuatan besar dan dikerjakan bersama-sama,” kata Adian.
Dia kemudian mengatakan kepada Presiden bahwa untuk memenangkan pilkada, Ahok bisa dengan mudah menggunakan bantuan relawan, namun untuk membangun Jakarta, Ahok membutuhkan DPRD yang merupakan wakil rakyat dari elemen partai.
“Lalu saya tanya ke Presiden, ‘apa perlu saya yang bicara ke Ahok pak?’ Pak Jokowi menatap saya lalu dia menjawab, ‘iya iya kamu harus bicara sama Ahok.’ Kemudian Jokowi kembali melihat foto yang lain dan membicarakan hal-hal lainnya,” beber Adian.
Seusai melihat foto, Adian mengantarkan Jokowi sampai ke depan pintu mobil. Pada kesempatan itu Adian mengaku kembali diingatkan Jokowi untuk bicara dengan Ahok.
“Makanya tanggal 7 Juni 2016 sekitar pukul 21.00 WIB, saya telepon Ahok dan menyampaikan semua yang disampaikan Presiden. Cerita yang saya sampaikan diatas bisa saya pertanggungjawabkan dan tidak berangkat dari motivasi buruk. Saya sampaikan cerita diatas karena Rakyat perlu tahu bahwa benar Presiden Jokowi menyayangi Ahok tapi Presiden Jokowi jauh lebih menyayangi Rakyat Jakarta,” kata Adian.
Adian menyampaikan dengan merangkul relawan serta berjalan bersama partai politik akan memudahkan Ahok bukan saja untuk memenangkan pilkada tapi memenangkan program-program pembangunan selama lima tahun di DPRD demi kesejahteraan Rakyat Jakarta. Dia menekankan hakekat kemenangan bukanlah bagaimana mendapatkan kursi tapi bagaimana bekerja sebaik-baiknya dari kursi itu.
Adian juga menegaskan kepemimpinan Jokowi yang rendah hati seharusnya menjadi contoh bagi Ahok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar