Kala itu aku melihat sosok pria yang menyentuh hatiku, Novan namanya. Novan adalah temen sekampusku, dia beragama nasrani dan aku seorang muslim. Aku mengaguminya, namun aku sadar aku sudah punya kekasih yang menyayangiku sepenuh hati.
Sore setelah selesai kuliah, aku menemukan setumpuk laporan yang tertinggal di bangku. Ketika aku baca, ternyata Novanlah pemiliknya. Aku enggan mau menggembalikan langsung ke orangnya, dan akhirnya aku titipkan ke temen kosnya. “Iqbal, aku mau titip sesesuatu ke Novan” kataku sambil terpatah-patah. “Titip apa ya Fi?” Ujar Iqbal. “Ini laporan Novan ketinggalan, aku gak berani ngasih langsung” jawabku. “Kamu aneh Fi, cuma ngasih aja gak berani. Jangan-jangan kamu ada sesuatu ya” tanyanya sambil bergurau. Aku hanya terdiam lalu meninggalkan ruangan.
Ketika di luar, aku jalan beriringan dengannya (Novan). Hatiku berkata “seenggaknya kita pernah jalan bersama”. Semenjak saat itu, aku semakin kagum dengannya. Hingga kekasihku surut dalam pikiranku, yang terbayang hanyalah Novan dan novan.
Setiap ada kesempatan buat memandangnya, mata ini rasanya enggan berkedip. Suatu ketika saat aku mengamatinya, tiba-tiba temanku Tiwi mengagetkanku “Heh, Fi kamu mikirin apa? Cowok itu ya? Inget Fi kamu udah punya Arya. Arya emang jauh, tapi dia setia sama kamu” ucapnya hingga menyadarkanku. Tiwi juga menasehatiku, untuk memilih Arya yang pasti ada dan setia. Kini aku mengerti, kekasihku yang selalu ada untukku. Bukan Novan yang hanya bayangan semu. Walaupun aku dan arya LDR, tapi cinta tau kemana dia harus pulang. Aku dan arya seagama, berbeda dengan Novan. Dan kini aku paham, LDR yang paling menyakitkan adalah LDR yang beda rumah ibadah yang tak mungkin bisa aku miliki.
Semenjak saat itu, aku mulai menjaga dan mempertahankan hubunganku dengan arya yang sebelumnya larut dalam bayangan semuku dengannya. Aku menyadari bahwa cintaku pada arya lebih besar dari pada rasa kagumku ke novan. Akan kuhapus bayangan itu dari pikiranku, kini yang ada hanya kisah cintaku dan arya.
Cerpen Karangan: Fetri Nur Widyawati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar