Langit kini cerah, mentari melihatkan sinarnya yang indah, saatnya untuk pergi sekolah. Hari ini bagiku selalu sama setiap harinya, tak ada yang begitu indah bagiku, ya beginilah aku apa adanya. oh iya kenalin namaku nabila aku siswi di SMA 2.
Ya semua bermula ketika aku memasuki kelas baru, bagiku hidup ini tidaklah sunyi dan tidaklah ceria. aku jalani hidup ini dengan semampuku. tetapi ketika ku melihat dia di depan pintu kelas, yang tengah bernyanyi bersama temannya. itulah yang dilakukan setiap harinya.
Dia bukan tipe cowok pemalu tetapi malah kebalikannya, dialah cowok pertamaku yang aku sukai di waktu SMA. Ya dia bernama ahmad, cowok yang cool di sekolah. tapi aku baginya mungkin hanya teman biasa yang selalu pemalu, dulu memang aku tak begitu menyukainya tetapi seiring berjalannya waktu aku pun mulai menyukainya.
Pagi itu aku menghampirinya hanya untuk mengingatkan untuk piket di kelas, ya hanya itu yang bisa kulakukan supaya bisa dekat dengannya. aku tak tau apakah dia menyukaiku atau tidak, tapi kurasa tidak karena sikapnya yang dingin terhadapku.
Aku ingat saat aku dekat dengannya, ya saat belajar kelompok, hanya itu yang bisa membuatku senang karena bisa dekat dengannya. tak banyak yang tau kalau aku suka dengannya, hanya kedua sahabatku yang mengetahuinya. Sahabatku mereka selalu ada buatku, dikala aku sedih mereka rela memanggil ahmad untukku, itu membuatku sangat malu. aku ingat saat itu ahmad suka sekali menggangguku, ya kalau sudah akrab dengannya, dia tidak cuek sebenarnya, malah dia yang sering ngejaili aku.
Malam kini menjadi dingin, sudah kupersiapkan barang-barang untuk hari esok dan ketika besok. aku ingin menemui ahmad bukan untuk menyuruhnya piket di kelas, tetapi aku hanya ingin memberikan surat untuknya.
Pagi ini ku datang sangat awal, hanya untuk menyimpan surat di dalam meja belajar. kemudian aku harus pergi untuk waktu yang lama dan mungkin aku tak kan kembali lagi.
Ketika ahmad sudah datang di kelas, aku menyuruh sahabatku untuk supaya ahmad mau membaca surat yang kutulis. di surat itu kutuliskan lagu yang sering aku dengar dari ahmad, kutuliskan lagu itu untuk dirinya.
Untuk: Ahmad
Setiap detik aku memikirkanmu
Setiap detik rindu meracuniku
Setiap detik teringat ku padamu
Setiap detik apa terus begini
Setiap detik aku memikirkanmu
Setiap detik rindu meracuniku
Setiap detik teringat ku padamu
Setiap detik apa terus begini
Ku mohon dengarlah rintihan hati ini
Yang kucurahkan seraya ku bernyanyi
Sampai kapan kah aku terus begini
Kuharap kau kan kembali kepadaku
Yang kucurahkan seraya ku bernyanyi
Sampai kapan kah aku terus begini
Kuharap kau kan kembali kepadaku
Ahmad, kamu ingat lagu itu lagu yang sering kamu nyanyikan ke aku dikala aku sendiri. kamu ingat, ketika kamu harus memilih teman belajar, kamu pasti selalu memilih aku. Kamu tau ahmad sebenarnya aku ingin mengungkapkan rasa ini tetapi aku selalu tak bisa. mungkin jika aku mengutarakannya kamu akan menjauhimu, maka dari itu perasaan ini selalu kupendam. Kamu tau ahmad, setiap malam jika ada rasi bintang, aku selalu membayangkan kalau rasi bintang itu membentuk huruf “ahmad”. Tetapi itu hanya khayalanku.
Aku tau siapa aku sebenarnya, aku ngak mungkin memaksakan kamu untuk menyukaiku. aku sekarang akan mencoba belajar melupakan semua tentangmu. Lagi pula sekarang aku sudah pergi ke luar kota tepatnya di jakarta dan aku ngak akan kembali ke sini. Kuharap kamu selalu bahagia di sana walau aku tak kan bisa ketemu kamu lagi. Salam manisku Nabila.
Ahmad yang kini sekarang hanya diam membisu dan setiap harinya dia selalu menjauh dari temannya, dan kini menjadi cowok pemalu. Aku tau semua yang kurasakan dulu, kini berubah menjadi awalan dari hidup baruku. Aku hanya ingin bebas dari penderitaan cintaku dengan ahmad yang tak pernah ada. semoga kau slalu bahagia aamad, dimana pun kau berada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar