Hmmm, jam 1 deh, kira-kira sampai jam 5″ Jawabnya disertai senyuman manis akupun menggangguk dengan senyum, Rena emang gadis yang paling cantik di kelasku, wajahnya manis,imut dan cantik tapi tubuhnya sangatlah indah, dengan payudara sedang, kulit putih dan patat berisi, banyak yang benar-benar jatuh cinta padanya, termasuk aku, ataupun orang yang hanya nafsu melihatnya dan menggodanya. Aku sungguh beruntung, Bu Selvi memilihkan kelompokku, aku dan Rena, banyak teman yang iri padaku.
Setelah pulang sekolah, aku sempat beronani mengingat Rena, lalu aku naik ke mobilku yang dikendarai sopirku.
“Bang nanti pulang jam 5, jangan jemput sebelum jam 5, ya ?”kataku pada sopirku
“Ok deh”
Sampai dirumahnya, aku masuk kerumahnya yang cukup besar, maklum ayah Rena pengusaha sibuk yang dirumah pada malam hari, sementara ibu Rena, Bu alysa, seorang ibu rumah tangga. Saat aku masuk, aku disambut oleh Rena dan ibunya, aku tertegun melihat keduanya, bu Alysa sama cantiknya dengan Rena, umurnya sudah 36 tahun, tapi wajahnya tetap cantik, tubuhnya ramping, payudara agak besar, dan kulit putihnya tak seperti ibu yang sudah memiliki anak, kontolku berdiri keras melihat keduanya. Nafsuku meningkat dratis. Akupun diajak kekamar Rena, sempat aku deg-degan berduaan bersama Rena, tapi nafsuku sangat, aku pun berusaha menahan nafsuku dan membantu Rena mengerjakan pekerjaan yang memang disuruh, kami duduk dimeja berhadapan.
Selama pekerjaan banyak kukeluarkan godaan padanya disertai candaan, membuatnya tersenyum malu dan mukanya memerah, membuatku terpesona padanya, wajahku yang disebut ganteng oleh teman-temanku sering dilirik oleh Rena. Jam 3 pekerjaan kami belum selesai, sedangkan aku meyuruh dijemput jam 5, akupun disuruh menemani Rena dulu, sambil menunggu jemputan.
“Riyan kamu lucu banget ya ?”
“Oh tentu dong” Jawabku bangga
“Tapi kamu juga ganteng”
“Ah kamu juga cantik, kok” jawabku romantis.
Kini kami berpandangan, kuletakkan pada tangan lembutnya di atas meja, lalu aku duduk disebelahnya, kumajukan kepalaku ke kepalanya, dia tampak diam saja, kini kami berciuman romantis, bibirnya terasa hangat, kukulum bibirnya selama menit, karena sudah bernafsu, kucoba meremas maduranya dengan perlahan dan lembut, saat tanganku menyentuh payudaranya dengan perlahan dan lembut, dia tampak membiarkan saja, sehingga kami kini berciuman sambil tanganku meremas payudaranya.
Sekitar 5 menit lagi kami melakukan begitu, lalu tiba-tiba pintunya kamar dibuka, segera kulepaskan ciumanku dan kembali seperti tak terjadi apa-apa, sungguh sayang, pikirku dalam hati. Bu Alysa masuk dan berkata
“Rena kamu dipanggil papa dikantor, ada urusan penting” Rena semula menolak, tapi setelah dipaksa, diapun setuju, sementara kini Bu Alysa duduk disebelahku, tanganya diletakkan dipahaku, kontolku mengeras dengan cepat diapun berkata
“Nak Ryan, tadi tante lihat, kok apa yang kamu lakukan sama Rena”
“Hmm, Hmmm” Aku takut dan gugup takut dimarahi
“Gak apa-apa kok tante gak nyalahin kamu, tubuh Rena memang Menggairahkan sih” Aku agak kaget mendengar itu
“Ryan kamu tau gak ? Tante sekarang nafsu nih melihat tadi kalian berciuman dan meremas-remas payudara” Aku pura-pura kebingungan, tapi aku nafsu mendengarny. Kini tanganya yang diletakkan di pahaku mengelus- elus lembut kontolku, sementara dia menuntun tanganku ke payudaranya, lalu dia mengarahkan kepalanya kekepalaku, lalu kami berciuman lembut, tanganku kini mulai meremas payudaranya yang masih kencang, lalu Bu Alysa membuka celanaku sambil aku membuka bajunya, kini kontolku terpampang, dia agak kaget dengan ukuranya, lalu akupun membuka bajunya dan BHnya, payudaranya memiliki puting kecoklatan dan masih kencang, langsung saja dia mengulum kontolku yang mengarah keatas karena kami masih duduk, kulumanya sungguh enak membuatku memejamkan mata sambil meremas payudaranya.
Kini kubuka celananya, lalu CDnya yang sudah basah, terlihatlah vaginanya masih indah meskipun sudah mempunyai dua anak, masih berwarna kemerahan dengan bulu halus yang dicukur rapi, akupun menjilat vaginanya, sangat nikmat dan harum, jilatanku semakin membuatnya vaginanya basah, dia meronta – ronta kegelian dan kenikmatan, kini aku kembali duduk dikursi, Bu Alysa naik ke pangkuanku, dia memaskan vaginanya ke kontolku, lalu kuletakkan tanganku dipinggulnya, kini kontolku sedah masuk divagina Bu Alysa, pertama perlahan lalu semakin cepat, aku menaik turunkan tubuh Bu Alysa dengan cepat, membuat dia memejamkan mata dan vaginanya semakin basah, kurasakan kontoku dipijat oleh otot vaginanya, sangat nikmat sehingga membuatku mendesah kenikmatan, sementara kunaik turunkan tubuh seksinya dengan cepat.
“Ahhhhh, Akkkhhhh, Sssst enak Ryan terus Ahhh” vaginanya mengeluarkan cairan hangat yang membasahi kontolku, lalu kupelankan sedikit karena aku sudah merasakan mau keluar, kuangkat tubuhnya kekursi sebelah, lalu kusodorkan kontolku padanya, dia mengocoknya, lalu keluarlah spermaku yang membasahi mukanya.
“Tante belum puas, Ryan kamu masih ingin gak ?”
“Iya tante” akupun mengangkat tubuhnya kubaringkan kekasur dia membuka lebar kakinya, kuperhatikan vaginanya yang sudah sangat basah, sangat indah
“Ngapain kamu Ryan ? Ayo cepat tancapkan”
“Iya tante” Dia menunt kontolku masuk kedalam vaginanya, setelah masuk, kumaju mundurkan dengan cepat membuatnya mengejang dan mendesah kenikmatan, pijatan vaginanya pada kontolku semakin keras dan nikmat, membuatku memejamkan mata menikmati vaginanya.
“Ahhh, Ehmmm, Akkkkk, Ahhhhh”
Desahan Bu Alysa menambah nafsuku, tubuh dan wajah keringatnya menambah nafsuku membuat di mendesah lebih keras “Akkkhh, Ryan tante mau keluar” vagina Bu Alysa mengeluarkan cairan hangat yang berjumlah banyak, kukeluarkan kontolku dari vaginanya yang tadi memijat nikmat kontolku, lalu kusodorkan padanya, kocokan Bu Alysa sangat enak sehingga 1 menit kemudian spermaku keluar dengan deras lagi, lalu Bu Alysa membersihkanya dengan mulutnya, kami berbaring dengan keadaan telanjang sambil berpelukan.
“Gila tante belum pernah secapek ini Ryan juga belum merasakan senikmat ini” Aku tersenyum mendengarnya, lalu kami segera membersihkan bekas orgasme Bu Alysa dan spermaku lalu kami berpakain kembali lalu melakukan french kiss nafsuku naik lagi ingin aku melanjutkanya di kamar mandi, akupun mengajak Bu Alysa dia setuju lalu kami melakukanya lagi di kamarmandi sampai jam 04.30, Rena pulang kembali kerumah dan kami berbincang-bincang seperti tak terjadi apa-apa.
Sejak kejadian itu aku semakin sering main kerumah Rena dan tentu saja menikmati Bu Alysa ibunya sudah kunikmati sisa anaknya. TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar